Berapa Banyak Uang Cash yang Harus Disimpan di Rekening? Saran Ahli untuk Keamanan Finansial
Senin, 5 Mei 2025 oleh journal
Berapa Banyak Uang Cash yang Ideal di Rekening?
Kita sering mendengar ungkapan "cash is king," terutama saat ekonomi sedang tidak menentu. Banyak orang memilih menyimpan uang tunai di rekening atau instrumen likuid seperti dolar AS. Tapi, berapa sih jumlah ideal uang cash yang sebaiknya kita simpan di rekening?
Para perencana keuangan umumnya menyarankan agar kita menyimpan uang cash di rekening secukupnya untuk menutupi tagihan bulanan. Menyimpan terlalu banyak uang cash di rekening justru berisiko, seperti risiko fraud, inflasi, dan bahkan kesalahan transaksi. Bayangkan, uang yang susah payah dikumpulkan bisa hilang begitu saja!
Rekening tabungan seringkali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit. Jika terjadi pembobolan, dana akan lebih sulit dikembalikan.
Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun, menyarankan untuk menyimpan uang cash di rekening secukupnya untuk kebutuhan satu atau dua minggu. Menurutnya, terlalu sedikit memang membuat kita cemas, tapi terlalu banyak juga membuat kita kehilangan potensi pertumbuhan dari instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Intinya, temukan titik keseimbangan yang membuat Anda nyaman bertransaksi tanpa harus terus-menerus mengecek saldo.
Ingat, meskipun saldo uang cash yang cukup dapat membantu menghindari biaya administrasi bank, itu bukan pengganti dana darurat. Dana darurat idealnya disimpan terpisah, misalnya di rekening tabungan berbunga tinggi, dengan jumlah setara tiga hingga enam bulan pengeluaran, untuk berjaga-jaga jika terjadi hal-hal tak terduga seperti tagihan medis mendadak atau kehilangan pekerjaan.
Berikut beberapa tips praktis untuk mengelola uang cash di rekening Anda:
1. Hitung Pengeluaran Bulanan Anda - Catat semua pengeluaran rutin bulanan Anda, mulai dari tagihan listrik, air, internet, hingga kebutuhan sehari-hari. Ini akan membantu Anda menentukan jumlah ideal uang cash yang perlu disimpan di rekening.
Misalnya, jika total pengeluaran bulanan Anda Rp 5 juta, pastikan saldo di rekening Anda mencukupi untuk kebutuhan tersebut.
2. Pisahkan Dana Darurat - Sisihkan dana darurat di rekening terpisah. Jangan dicampur dengan uang cash untuk kebutuhan sehari-hari. Ini penting agar dana darurat tetap aman dan tersedia saat dibutuhkan.
Anda bisa membuka rekening tabungan khusus untuk dana darurat.
3. Manfaatkan Fitur Auto-Debit - Gunakan fitur auto-debit untuk membayar tagihan rutin, seperti tagihan listrik dan internet. Ini akan membantu Anda menghindari keterlambatan pembayaran dan denda.
Selain itu, Anda juga bisa mengatur transfer otomatis untuk mengisi saldo rekening setiap bulannya.
4. Pantau Saldo Rekening Secara Berkala - Cek saldo rekening Anda secara berkala, minimal seminggu sekali. Ini akan membantu Anda memantau pengeluaran dan memastikan saldo tetap mencukupi.
Manfaatkan aplikasi mobile banking untuk memudahkan pemantauan saldo.
Apakah aman menyimpan uang cash dalam jumlah besar di rekening tabungan? - Tanya Ani
Menyimpan uang cash dalam jumlah besar di rekening tabungan sebenarnya kurang optimal, Ani. Lebih baik alokasikan sebagian ke instrumen investasi yang lebih menguntungkan, seperti reksa dana atau deposito. - Prita Ghozie, Perencana Keuangan
Bagaimana cara menentukan jumlah ideal dana darurat? - Tanya Budi
Idealnya, Budi, dana darurat setara dengan 3-6 kali pengeluaran bulanan. Hitung pengeluaran rutinmu, lalu kalikan dengan 3 atau 6. Sesuaikan juga dengan kondisi dan tanggunganmu. - Ligwina Hananto, Perencana Keuangan
Apa perbedaan antara uang cash di rekening dan dana darurat? - Tanya Cindy
Uang cash di rekening untuk kebutuhan sehari-hari, Cindy, sementara dana darurat untuk keperluan tak terduga. Penting untuk memisahkan keduanya agar dana darurat tetap utuh. - Aakar Abyasa Fidzuno, CEO Finansialku.com
Bagaimana cara melindungi uang cash di rekening dari risiko fraud? - Tanya Dedi
Dedi, selalu jaga kerahasiaan PIN dan data pribadimu. Aktifkan notifikasi transaksi dan laporkan segera ke bank jika ada transaksi mencurigakan. - Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia