Inilah Indonesia Bersiap dengan Bahan Bakar Baru Pengganti BBM Bensin untuk masa depan energi bersih

Sabtu, 17 Mei 2025 oleh journal

Inilah Indonesia Bersiap dengan Bahan Bakar Baru Pengganti BBM Bensin untuk masa depan energi bersih

Indonesia Bersiap Menyambut Era Bahan Bakar Nabati: Pengganti Bensin Segera Hadir!

Kabar baik untuk kita semua! Pemerintah Indonesia tengah gencar mempersiapkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin yang selama ini kita gunakan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang serius menggodok program mandatori penggunaan bahan bakar nabati (BBN) berbasis bioetanol. Langkah ini menyusul kesuksesan program biodiesel 40% (B40) yang sudah berjalan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI, Eniya Listiani Dewi menyampaikan paparan dalam Coffee Morning CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, sebenarnya pemerintah sudah memiliki dasar hukum berupa Peraturan Menteri ESDM yang mewajibkan penyusunan roadmap atau peta jalan pengembangan bioetanol. Namun, implementasinya belum sesuai harapan.

"Dulu Kementerian ESDM sudah punya Peraturan Menteri yang memandatorikan membuat roadmap. Tapi ini belum terkejar karena belum ada industri yang mengejar," jelas Eniya dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, Jumat (16/5/2025).

Tantangan Produksi Bioetanol Skala Bahan Bakar

Eniya mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 13 industri bioetanol di Indonesia. Namun, hanya sekitar tiga di antaranya yang mampu menghasilkan etanol dengan kualitas yang memenuhi standar bahan bakar (fuel grade). Sebagian besar industri lainnya memproduksi etanol untuk keperluan pangan dan minuman.

"Kalau untuk bahan bakar, spesifikasinya harus lebih tinggi. Yang sudah memenuhi spesifikasi fuel grade itu baru 3 industri, dan skalanya masih sekitar 60 ribu kiloliter," ungkap Eniya.

Target Roadmap yang Belum Tercapai

Lebih lanjut, Eniya menjelaskan bahwa sesuai dengan roadmap yang ada, seharusnya penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar sudah mencapai 20 persen pada tahun 2025.

"Tapi belum ada yang mengejar target itu. Masalahnya adalah isu cukai yang masih menjadi kendala. Ini yang sedang kita kaji skenarionya di sektor regulasi," pungkasnya.

(pgr/pgr)

Era bahan bakar nabati sudah di depan mata! Agar kita semua siap menyambut perubahan ini, yuk simak beberapa tips berikut:

1. Ketahui Jenis Kendaraan Anda - Tidak semua kendaraan kompatibel dengan campuran bioetanol. Cek manual kendaraan atau tanyakan pada mekanik apakah kendaraan Anda aman menggunakan bahan bakar dengan campuran bioetanol. Contoh: Kendaraan keluaran terbaru biasanya lebih siap.

Pastikan kamu mengetahui spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan untuk kendaraanmu ya!

2. Pantau Perkembangan Harga - Bahan bakar baru biasanya akan memiliki harga yang berbeda. Pantau terus informasi harga bioetanol di SPBU terdekat.

Dengan begitu, kamu bisa merencanakan anggaran bahan bakarmu dengan lebih baik.

3. Cari Tahu Lokasi SPBU yang Menyediakan Bioetanol - Tidak semua SPBU akan langsung menyediakan bioetanol. Cari tahu SPBU mana saja yang sudah menyediakan bahan bakar ini di area tempat tinggal Anda.

Ini penting agar kamu tidak kebingungan saat ingin mengisi bahan bakar bioetanol.

4. Pelajari Kelebihan dan Kekurangan Bioetanol - Bioetanol memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan bensin biasa. Pelajari informasinya agar Anda bisa membuat keputusan yang tepat. Contoh: Bioetanol lebih ramah lingkungan, tapi mungkin mempengaruhi performa kendaraan tertentu.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, kamu bisa memaksimalkan manfaatnya.

5. Dukung Produk Lokal - Dengan menggunakan bioetanol, Anda turut mendukung produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar.

Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi perekonomian Indonesia.

6. Bersiap untuk Perubahan Regulasi - Kebijakan terkait bioetanol mungkin akan terus berkembang. Pantau terus informasi terbaru dari pemerintah dan media massa.

Dengan selalu update, kamu tidak akan ketinggalan informasi penting.

Apakah bioetanol itu aman untuk semua jenis mobil, Pak Budi?

Menurut Bapak Joko dari Asosiasi Otomotif Indonesia, "Tidak semua mobil kompatibel dengan bioetanol. Sebaiknya periksa buku manual kendaraan atau konsultasikan dengan mekanik terpercaya untuk memastikan keamanan penggunaan bioetanol pada mobil Anda."

Bagaimana dampak penggunaan bioetanol terhadap lingkungan, Ibu Ani?

Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjelaskan, "Bioetanol memiliki dampak positif terhadap lingkungan karena berasal dari sumber daya terbarukan dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bensin."

Kapan bioetanol akan tersedia secara luas di SPBU seluruh Indonesia, Mas Anton?

Menurut Bapak Arifin Tasrif, Menteri ESDM, "Pemerintah menargetkan ketersediaan bioetanol secara bertahap di SPBU seluruh Indonesia. Kami sedang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses ini."

Apakah harga bioetanol akan lebih mahal atau lebih murah dari bensin biasa, Mbak Rina?

Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyatakan, "Harga bioetanol akan sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk biaya produksi dan kebijakan pemerintah. Kami akan berupaya agar harga bioetanol tetap terjangkau bagi masyarakat."