Ketahui Spesies Undur,Undur Baru, Emerita pangandaran, Ditemukan di Pantai Selatan Jawa! Penemuan Langka yang Menarik
Sabtu, 10 Mei 2025 oleh journal
Kejutan dari Pantai Selatan Jawa: Spesies Undur-Undur Laut Baru, Emerita pangandaran!
Siapa sangka, di balik deburan ombak dan hamparan pasir yang memanjakan mata di pantai selatan Jawa, tersimpan sebuah rahasia kecil yang baru saja terungkap? Tim ilmuwan dari Universitas IPB dan Universitas Medan Area baru-baru ini berhasil mengidentifikasi spesies baru undur-undur laut dari genus Emerita. Spesies unik ini diberi nama Emerita pangandaran, sebagai penghormatan terhadap lokasi penemuannya yang istimewa: Pantai Pangandaran dan Cilacap.
Si Penggali Pasir yang Misterius
Undur-undur laut dari genus Emerita ini dikenal dengan julukan "mole crab" atau kepiting tikus tanah, karena keahliannya dalam menggali dan bersembunyi di dalam pasir. Meskipun dalam bahasa Inggris disebut crab atau kepiting, masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan undur-undur laut atau bahkan "yutuk" bagi sebagian kalangan.
Makhluk kecil ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di zona intertidal, yaitu wilayah pantai yang terendam saat pasang dan terbuka saat surut. Mereka bersembunyi di dalam pasir, menyaring plankton dan partikel organik dari ombak yang datang. Sebelumnya, hanya satu spesies Emerita yang diketahui keberadaannya di Indonesia, yaitu Emerita emeritus, yang tersebar luas dari pesisir barat Sumatra hingga pesisir utara dan selatan Pulau Jawa.
Namun, penelitian yang dipimpin oleh Achmad Farajallah dan timnya membuka mata kita terhadap keberagaman hayati yang lebih kaya. Mereka menemukan populasi undur-undur Emerita yang sangat mirip dengan E. emeritus secara morfologis, tetapi memiliki perbedaan-perbedaan penting yang mengindikasikan bahwa mereka adalah spesies yang berbeda.
Membedah Perbedaan Fisik Emerita pangandaran
Salah satu ciri paling mencolok yang membedakan Emerita pangandaran adalah tepi depan cangkangnya yang bergerigi (crenulate), berbeda dengan E. emeritus yang memiliki tepi halus. Selain itu, perbedaan juga terlihat pada jumlah dan posisi duri-duri kecil (spina) di kaki capit pertamanya, serta bentuk lobus frontal di bagian kepalanya.
Emerita pangandaran juga cenderung lebih besar dari kerabatnya. Panjang karapas (cangkang bagian atas) spesies baru ini dapat mencapai 35 mm, jauh lebih besar dibandingkan E. emeritus yang rata-rata hanya sekitar 19 mm.
"Emerita pangandaran ini lebih spesifik disebut karena bentuknya mirip buah pinang, untuk membedakan dengan yutuk papan (Hippa adactyla) dan yutuk monyet (Albunea symmysta)," ujar Achmad Farajallah saat dihubungi Kompas.com.
Bukti Genetik yang Tak Terbantahkan
Selain perbedaan fisik, para peneliti juga memperkuat identifikasi spesies baru ini melalui analisis DNA mitokondria, khususnya gen COI (cytochrome oxidase subunit I) yang umum digunakan dalam DNA barcoding. Hasilnya menunjukkan bahwa E. pangandaran memiliki perbedaan genetik sebesar 15,6–16,6% dibandingkan dengan E. emeritus. Jarak genetik sebesar ini sangat signifikan dan cukup untuk membedakan dua spesies yang berbeda dalam keluarga undur-undur laut (Hippidae).
Habitat dan Gaya Hidup Emerita pangandaran
Emerita pangandaran hidup di pantai berpasir kasar berwarna putih, terutama di area swash zone, yaitu wilayah tempat ombak pertama kali menyapu pantai. Mereka bersembunyi di bawah permukaan pasir dan seringkali luput dari perhatian pengunjung pantai.
Penemuan spesies baru ini menjadi pengingat betapa kayanya biodiversitas laut Indonesia yang masih belum sepenuhnya terungkap. Teknik DNA barcoding memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi spesies yang tampak mirip secara morfologis, tetapi ternyata memiliki perbedaan genetik yang signifikan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya konservasi wilayah pesisir yang menjadi habitat bagi spesies-spesies unik seperti E. pangandaran.
Dengan penemuan ini, Indonesia semakin memperkaya daftar spesies endemiknya. Emerita pangandaran adalah simbol keanekaragaman hayati laut Nusantara yang luar biasa. Siapa sangka, di balik keindahan Pantai Pangandaran yang sering dikunjungi wisatawan, tersimpan kehidupan kecil yang selama ini tersembunyi?
Pantai bukan hanya tempat untuk bersantai, tapi juga rumah bagi berbagai makhluk hidup yang menakjubkan. Yuk, kita simak tips berikut agar bisa menikmati pantai sambil tetap menjaga kelestarian lingkungannya:
1. Perhatikan Zona Intertidal - Zona intertidal adalah area pantai yang terendam saat air pasang dan terbuka saat air surut. Di sinilah banyak makhluk hidup, termasuk undur-undur laut, mencari makan dan berlindung. Jangan mengganggu habitat mereka saat menjelajah.
Misalnya, hindari menginjak-injak atau memindahkan batu-batuan yang menjadi tempat tinggal mereka.
2. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai - Sampah plastik adalah masalah besar bagi lingkungan laut. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti botol air minum, kantong plastik, dan sedotan. Bawa botol minum dan tas belanja sendiri saat pergi ke pantai.
Dengan begitu, kamu ikut berkontribusi mengurangi sampah plastik yang mencemari laut dan membahayakan kehidupan laut.
3. Jangan Membuang Sampah Sembarangan - Ini adalah aturan dasar yang sangat penting. Bawa kantong sampah sendiri dan buang sampah pada tempatnya. Jika tidak ada tempat sampah, bawa sampahmu kembali dan buang di rumah.
Sampah yang berserakan di pantai tidak hanya merusak pemandangan, tapi juga berbahaya bagi hewan-hewan laut yang bisa memakannya.
4. Pelajari Lebih Lanjut tentang Kehidupan Laut - Semakin banyak kamu tahu tentang kehidupan laut, semakin besar rasa cintamu pada lingkungan. Baca buku, artikel, atau tonton dokumenter tentang kehidupan laut, termasuk undur-undur laut.
Dengan begitu, kamu akan lebih menghargai keberadaan mereka dan termotivasi untuk menjaga kelestariannya.
5. Dukung Program Konservasi Laut - Ada banyak organisasi yang bekerja untuk melindungi laut dan kehidupan di dalamnya. Dukung mereka dengan menjadi sukarelawan, memberikan donasi, atau sekadar menyebarkan informasi tentang program mereka.
Bersama-sama, kita bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga kelestarian laut.
6. Laporkan Jika Menemukan Hal yang Mencurigakan - Jika kamu melihat aktivitas yang merusak lingkungan di pantai, seperti pembuangan limbah ilegal atau penangkapan ikan yang merusak terumbu karang, laporkan kepada pihak berwenang.
Dengan bertindak cepat, kamu bisa mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.
Apa yang membuat Emerita pangandaran berbeda dari spesies undur-undur laut lainnya, menurut pendapat Ibu Ratna?
Menurut Ibu Ratna, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Diponegoro, perbedaan utama terletak pada bentuk cangkang dan ukuran tubuhnya. Emerita pangandaran memiliki tepi depan cangkang yang bergerigi dan ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan Emerita emeritus. Selain itu, perbedaan genetik yang signifikan juga menjadi bukti kuat bahwa mereka adalah spesies yang berbeda.
Di mana saja Emerita pangandaran bisa ditemukan, Pak Budi?
Pak Budi, seorang peneliti lingkungan dari LIPI, menjelaskan bahwa Emerita pangandaran sejauh ini hanya ditemukan di pantai berpasir kasar berwarna putih di wilayah Pangandaran dan Cilacap. Mereka hidup di area swash zone, tempat ombak pertama kali menyapu pantai.
Mengapa penemuan spesies baru ini penting, menurut Dr. Susi?
Dr. Susi, seorang aktivis lingkungan terkemuka, menekankan bahwa penemuan spesies baru seperti Emerita pangandaran menunjukkan betapa kayanya biodiversitas laut Indonesia yang masih belum sepenuhnya terungkap. Ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian wilayah pesisir sebagai habitat bagi spesies-spesies unik dan rentan.
Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi Emerita pangandaran, menurut pendapat Mas Joko?
Menurut Mas Joko, seorang pegiat wisata bahari berkelanjutan, kita semua memiliki peran penting dalam melindungi Emerita pangandaran. Mulai dari hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan di pantai, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga mendukung program konservasi laut. Dengan menjaga kebersihan dan kelestarian pantai, kita turut menjaga habitat Emerita pangandaran dan spesies laut lainnya.