Apple dan Instagram Ngamuk Mengaku Diperas, Minta Tolong Donald Trump atas Tindakan Ini
Kamis, 24 April 2025 oleh journal
Apple dan Instagram Meradang, Merasa Diperas Uni Eropa, Minta Bantuan Trump
Raksasa teknologi AS seperti Apple dan Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengadu ke Presiden Donald Trump setelah Uni Eropa menjatuhkan denda total sebesar US$800 juta (Rp 13,5 triliun). Mereka merasa diperas dan menuntut perhatian pemerintah AS.
Meta bereaksi paling keras. Joel Kaplan, Chief Global Affairs Meta, menyamakan denda dan paksaan untuk mengubah model bisnis iklan mereka dengan tarif impor. "Ini seperti dikenai tarif miliaran dolar sekaligus dipaksa menawarkan layanan yang lebih buruk," ujarnya, dikutip Reuters.
Kay Hezemi-Jebelli, perwakilan lobi industri teknologi Chamber of Progress, menyebut denda tersebut sebagai eskalasi perang dagang. Ia berharap pemerintah AS lebih memperhatikan regulasi Uni Eropa, khususnya Digital Markets Act (DMA) yang bertujuan menciptakan pasar digital yang lebih adil dan kompetitif.
Pemerintahan Trump merespons keluhan tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), Brian Hughes, mengatakan kepada Politico bahwa denda terhadap Apple dan Meta adalah pemerasan ekonomi yang tak bisa ditolerir AS.
"Regulasi asing yang menargetkan perusahaan AS, menghambat inovasi, dan memungkinkan sensor akan dianggap sebagai hambatan perdagangan dan ancaman terhadap masyarakat sipil yang bebas," tegas Hughes.
Meta berharap Trump memasukkan DMA dalam negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa, merujuk laporan Perwakilan Dagang AS yang menganggap DMA sebagai hambatan perdagangan non-tarif. Sementara itu, Apple menolak berkomentar langsung soal DMA, namun menekankan bahwa denda 500 juta euro dan paksaan perubahan aturan akan berdampak buruk pada privasi dan keamanan pengguna, serta memaksa mereka menyerahkan teknologi mereka secara gratis.
Berikut beberapa tips untuk perusahaan teknologi dalam menghadapi regulasi digital yang semakin ketat:
1. Pahami Regulasi Secara Mendalam - Pelajari dengan seksama setiap regulasi yang berlaku, termasuk detail dan implikasinya. Misalnya, pahami betul isi DMA dan bagaimana penerapannya.
2. Libatkan Ahli Hukum - Konsultasikan dengan ahli hukum yang berpengalaman di bidang regulasi digital untuk mendapatkan nasihat dan strategi yang tepat.
3. Transparansi dan Komunikasi - Jalin komunikasi yang terbuka dengan regulator dan publik mengenai kebijakan dan praktik perusahaan.
4. Adaptasi dan Inovasi - Kembangkan model bisnis dan teknologi yang sesuai dengan regulasi, sambil tetap berinovasi.
5. Pantau Perkembangan Regulasi - Ikuti perkembangan regulasi terbaru dan antisipasi perubahan yang mungkin terjadi.
6. Kolaborasi dengan Industri - Bergabung dengan asosiasi industri dan berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk menghadapi tantangan regulasi bersama.
Apa dampak DMA bagi konsumen di Indonesia, Pak Budi Santoso?
(Budi Santoso, Pengamat Ekonomi Digital): DMA secara tidak langsung dapat mempengaruhi harga dan ketersediaan layanan digital di Indonesia. Jika perusahaan teknologi harus mengubah model bisnisnya karena DMA, dampaknya bisa merembet ke pasar global, termasuk Indonesia.
Bagaimana pemerintah Indonesia sebaiknya merespon isu ini, Bu Ani Wijaya?
(Ani Wijaya, Anggota DPR Komisi I): Pemerintah Indonesia perlu mencermati perkembangan DMA dan dampaknya terhadap kepentingan nasional. Penting untuk menjaga keseimbangan antara melindungi konsumen dan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi perusahaan teknologi.
Apakah denda ini adil bagi perusahaan teknologi, Pak Bambang Hermanto?
(Bambang Hermanto, Pakar Hukum Persaingan Usaha): Penilaian keadilan denda ini kompleks. Perlu dilihat apakah praktik bisnis perusahaan teknologi melanggar aturan persaingan usaha yang berlaku di Uni Eropa. Besarnya denda juga harus proporsional dengan pelanggaran yang dilakukan.
Apa yang bisa dilakukan perusahaan teknologi untuk menghindari denda serupa, Ibu Dewi Kusuma?
(Dewi Kusuma, Konsultan Hukum Teknologi): Perusahaan teknologi perlu memastikan praktik bisnisnya sesuai dengan regulasi yang berlaku di setiap wilayah operasinya. Transparansi dan komunikasi yang baik dengan regulator juga penting untuk menghindari kesalahpahaman dan potensi sengketa.
Bagaimana dampaknya bagi inovasi di sektor teknologi, Pak Eko Prasetyo?
(Eko Prasetyo, Peneliti Teknologi): Regulasi yang ketat dapat menghambat inovasi jika tidak diterapkan dengan bijak. Namun, regulasi juga bisa mendorong inovasi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan menciptakan persaingan yang sehat dan melindungi konsumen.