Badan Karantina Bicara Hilirisasi Sarang Walet, Potensi Ekspor Mendunia Kini Terbuka Lebar
Senin, 28 April 2025 oleh journal
Indonesia Siap Mendunia dengan Hilirisasi Sarang Burung Walet
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean, mengungkapkan visi besar Indonesia untuk menguasai pasar global dengan hilirisasi sarang burung walet. Berbicara di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Sahat menjelaskan potensi luar biasa sarang burung walet (SBW) yang belum sepenuhnya tergarap.
Saat ini, China mendominasi sebagai pasar utama ekspor SBW Indonesia. Namun, ketatnya persyaratan ekspor membuat angka ekspor belum optimal, hanya mencapai sekitar 20-an persen dari total ekspor, menurut Sahat setelah Lokakarya Nasional Prospek Budi Daya dan Hiliriisasi SBW di Fakultas Peternakan UGM.
Meskipun pasar utama saat ini terpusat di China, Hong Kong, dan Vietnam, Sahat optimis bahwa hilirisasi akan membuka peluang ekspor ke seluruh dunia. Data tahun 2024 menunjukkan ekspor SBW Indonesia mencapai 1.274 ton ke berbagai negara, termasuk Singapura, Amerika Serikat, Taiwan, Malaysia, dan Australia. Sayangnya, dari kapasitas ekspor ke China sebesar 694 ton, Indonesia baru mampu merealisasikan 376 ton.
"SBW ini memang harganya cukup bagus, terutama saat ini yang paling tinggi ke China. Banyak kandungannya seperti protein, karbohidrat, mineral, juga unsur nilai kultur budaya, serta prosesnya yang memerlukan keahlian dan tahapan yang panjang," ujar Sahat.
Sahat menekankan pentingnya hilirisasi, sejalan dengan arahan Presiden, untuk mengoptimalkan potensi SBW. Hilirisasi ini berarti membangun pabrik pengolahan di Indonesia, tidak hanya mengekspor SBW mentah, tetapi juga produk olahan makanan, minuman, produk kesehatan, dan kecantikan. Langkah ini diyakini akan memperluas pasar ekspor dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru.
Indonesia memiliki keunggulan iklim dan geografis yang ideal untuk budidaya walet. Tantangannya terletak pada pemenuhan standar keamanan pangan negara tujuan ekspor. Sahat berharap dukungan kajian ilmiah dari perguruan tinggi, seperti UGM, untuk mengatasi tantangan ini.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Budi Guntoro, menyatakan kesiapan UGM untuk mendukung hilirisasi SBW dengan menyediakan peralatan analisis dan dukungan akademik.
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan potensi budidaya dan bisnis sarang walet Anda:
1. Pahami Regulasi Ekspor - Kenali dengan cermat persyaratan dan standar keamanan pangan negara tujuan ekspor. Misalnya, untuk ekspor ke China, pastikan SBW memenuhi standar kebersihan dan bebas dari kontaminan tertentu.
2. Optimalkan Teknik Budidaya - Terapkan teknik budidaya modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas SBW. Contohnya, penggunaan teknologi suara untuk menarik walet dan pengaturan kelembapan yang ideal di dalam rumah walet.
3. Eksplorasi Produk Turunan - Jangan hanya berfokus pada ekspor SBW mentah. Coba olah menjadi produk turunan seperti minuman kesehatan, kosmetik, atau suplemen untuk meningkatkan nilai jual.
4. Jalin Kerja Sama - Bangun jaringan dengan pelaku bisnis, eksportir, dan lembaga riset untuk memperluas pasar dan mendapatkan informasi terkini tentang industri SBW.
Apa saja manfaat sarang burung walet bagi kesehatan? (Pertanyaan dari Ani Wijaya)
(Dijawab oleh Dr. Zaidul Akbar, praktisi kesehatan) Sarang burung walet kaya akan glikoprotein, asam sialat, dan berbagai mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan pernapasan, dan mempercepat regenerasi sel.
Bagaimana cara membedakan sarang burung walet asli dan palsu? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
(Dijawab oleh Ir. Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019) Sarang walet asli memiliki tekstur serat yang khas dan aroma yang agak amis. Hindari sarang walet yang terlalu putih dan sempurna, karena kemungkinan besar telah diputihkan secara kimia.
Apa saja tantangan dalam budidaya walet di Indonesia? (Pertanyaan dari Ratna Dewi)
(Dijawab oleh Prof. Budi Guntoro, Dekan Fakultas Peternakan UGM) Salah satu tantangan utama adalah menjaga konsistensi kualitas dan kuantitas produksi SBW, serta memenuhi standar keamanan pangan yang semakin ketat dari negara tujuan ekspor.
Bagaimana peran pemerintah dalam mendukung hilirisasi sarang burung walet? (Pertanyaan dari Bambang Hermanto)
(Dijawab oleh Sahat M Panggabean, Kepala Barantin) Pemerintah berkomitmen untuk mendukung hilirisasi SBW dengan memberikan kemudahan perizinan, mendorong investasi di sektor pengolahan, dan memfasilitasi akses pasar bagi produk turunan SBW.