Ketahui, Pasca Heboh Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat demi Keamanan Jemaah Indonesia
Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal
Visa Furoda Ditiadakan, Aturan Umrah Diperketat: Apa yang Perlu Anda Tahu?
Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah. Pemerintah Arab Saudi secara resmi mengumumkan peniadaan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Kebijakan ini dikonfirmasi langsung oleh DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.
Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, benar. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegas Firman saat dihubungi oleh tim detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.
Keputusan ini tentu membawa dampak besar bagi ribuan calon jemaah yang telah mempersiapkan diri. Beberapa di antaranya bahkan baru menerima kabar pembatalan keberangkatan sehari sebelum jadwal yang telah ditetapkan. Padahal, biaya yang telah dikeluarkan untuk paket perjalanan tidaklah sedikit, mencapai ratusan juta rupiah per orang.
Tidak hanya jemaah, penyelenggara perjalanan pun turut menanggung kerugian. Mereka telah mengeluarkan biaya untuk berbagai layanan di Arab Saudi, seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi lokal. Sayangnya, dana yang telah dibayarkan ini sulit untuk dikembalikan, mengingat proses penerbitan visa sepenuhnya berada di luar kendali mereka.
Solusi Bagi Jemaah Haji Furoda yang Gagal Berangkat
Menanggapi situasi ini, anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Singgih Januratmoko, menyarankan agar penyelenggara perjalanan menawarkan solusi berupa pengembalian dana atau pengalihan keberangkatan ke musim haji tahun berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberikan kepastian dan keadilan bagi para jemaah yang terdampak.
"Entah itu uang dikembalikan atau digunakan untuk haji tahun depan, yang terpenting tidak ada pihak yang dirugikan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII ini kepada detikHikmah pada Jumat, 30 Mei 2025.
DPP AMPHURI juga telah menerbitkan surat edaran resmi bernomor 443/DPP-AMPHURI/V/2025 tertanggal 27 Mei 2025, yang ditujukan kepada seluruh penyelenggara haji khusus yang tergabung dalam asosiasi tersebut. Surat ini berisi imbauan agar penyelenggara segera memberikan penjelasan kepada calon jemaah terkait kondisi visa furoda dan mendorong mereka untuk mempertimbangkan jalur haji khusus yang lebih terstruktur dan berada di bawah pengawasan resmi pemerintah.
Aturan Baru untuk Visa Umrah: Hotel Harus Berizin!
Selain peniadaan visa furoda, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan kebijakan baru terkait penerbitan visa umrah. Aturan ini mulai berlaku pada 14 Zulhijah 1446 H (10 Juni 2025). Salah satu poin penting dalam kebijakan tersebut adalah kewajiban bagi hotel tempat jemaah menginap untuk memiliki izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Saudi. Hanya akomodasi yang memenuhi kriteria ini yang akan diterima dalam sistem sebagai bagian dari proses permohonan visa umrah.
Dengan aturan ini, visa umrah baru akan diterbitkan setelah mendapat persetujuan dari pihak hotel yang berizin (tasreh) melalui platform Nusuk. Jika tidak ada persetujuan dari pihak hotel dalam sistem, visa umrah tidak akan bisa dikeluarkan.
Perubahan kebijakan ini tentu membawa konsekuensi besar bagi biro perjalanan dan jemaah. Penyelenggara kini harus lebih selektif dalam memilih mitra penyedia akomodasi demi memastikan semua persyaratan terpenuhi. Hal ini berpotensi menambah beban biaya dan menyulitkan dalam penyusunan paket perjalanan.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih jalur keberangkatan ibadah dan memastikan bahwa seluruh proses dilakukan melalui penyelenggara resmi yang mengikuti aturan yang berlaku. Pastikan Anda mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya sebelum memutuskan untuk mendaftar.
Poin-Poin Penting Aturan Baru Umrah dari Kemenhaj Saudi
Berikut adalah poin-poin aturan terbaru umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi, yang telah diterjemahkan oleh AMPHURI dan diumumkan melalui akun Instagram resminya (@amphuri):
- Hotel yang dipesan harus berizin dan aktif di Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi.
- Program perjalanan harus sesuai dengan pemesanan hotel.
- Jika pemesanan dilakukan melalui perusahaan eksternal (wholesaler) atau langsung dengan pihak hotel, perjanjian pemesanan harus disetujui oleh hotel melalui platform Nusuk.
- Patuhi peraturan ini untuk memastikan kelancaran pemrosesan visa Anda.
Ingin ibadah haji dan umrah Anda berjalan lancar tanpa kendala? Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda ikuti:
1. Pilih Penyelenggara Perjalanan yang Terpercaya - Pastikan biro perjalanan yang Anda pilih memiliki izin resmi dari Kementerian Agama RI. Cek rekam jejaknya, testimoni dari jemaah sebelumnya, dan pastikan mereka tergabung dalam asosiasi seperti AMPHURI atau HIMPUH. Jangan tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal, karena bisa jadi itu adalah penipuan. Contoh: Cek nomor izin PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) di website Kementerian Agama.
2. Pastikan Visa Anda Resmi dan Sesuai dengan Tujuan - Jangan mudah percaya dengan tawaran visa non-prosedural seperti visa furoda yang kini ditiadakan. Gunakan visa haji resmi atau visa umrah yang dikeluarkan melalui jalur yang benar. Pastikan semua dokumen Anda lengkap dan valid sebelum keberangkatan. Contoh: Periksa kembali jenis visa yang Anda dapatkan dan pastikan sesuai dengan tujuan ibadah Anda.
3. Periksa Akomodasi dan Transportasi yang Ditawarkan - Dengan aturan baru yang mengharuskan hotel memiliki izin resmi, pastikan akomodasi yang ditawarkan oleh biro perjalanan Anda memenuhi syarat tersebut. Tanyakan detail lokasi hotel, fasilitas yang tersedia, dan pastikan sesuai dengan yang dijanjikan. Begitu juga dengan transportasi, pastikan aman dan nyaman. Contoh: Minta bukti pemesanan hotel yang mencantumkan izin resmi dari Kementerian Pariwisata Saudi.
4. Siapkan Fisik dan Mental dengan Baik - Ibadah haji dan umrah membutuhkan stamina yang prima. Lakukan persiapan fisik seperti olahraga ringan dan menjaga pola makan sehat. Selain itu, persiapkan mental dengan memperbanyak doa, membaca buku-buku tentang haji dan umrah, serta berkonsultasi dengan ustadz atau ustadzah. Contoh: Mulailah berjalan kaki secara rutin beberapa bulan sebelum keberangkatan untuk melatih stamina.
Pak Udin bertanya, "Apa sebenarnya visa furoda itu, dan mengapa sekarang ditiadakan?"
Menurut Ustadz Abdul Somad, Lc., MA, "Visa furoda adalah visa haji yang dikeluarkan di luar kuota resmi pemerintah. Peniadaannya bertujuan untuk menertibkan pelaksanaan ibadah haji dan menghindari praktik penipuan yang merugikan jemaah."
Ibu Aminah bertanya, "Jika sudah membayar untuk haji furoda, apakah uangnya bisa kembali?"
Menurut Singgih Januratmoko, anggota Timwas Haji DPR RI, "Penyelenggara perjalanan harus bertanggung jawab untuk mengembalikan dana jemaah atau menawarkan solusi lain seperti pengalihan ke musim haji berikutnya. Jemaah berhak mendapatkan keadilan dan kepastian."
Mas Budi bertanya, "Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih biro perjalanan umrah saat ini?"
Menurut Firman M. Nur, Ketua Umum DPP AMPHURI, "Pastikan biro perjalanan memiliki izin resmi, tergabung dalam asosiasi yang kredibel, dan menawarkan program yang transparan. Periksa juga reputasi dan testimoni dari jemaah sebelumnya."
Mbak Siti bertanya, "Mengapa hotel tempat menginap harus memiliki izin resmi untuk umrah?"
Menurut Kementerian Haji dan Umrah Saudi, "Aturan ini diberlakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan jemaah umrah. Hotel yang berizin telah memenuhi standar keselamatan dan pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi."
Pak Joko bertanya, "Bagaimana cara mengecek apakah hotel yang ditawarkan biro perjalanan sudah memiliki izin resmi?"
Menurut AMPHURI, "Anda bisa meminta bukti izin hotel dari biro perjalanan atau mengeceknya langsung melalui platform Nusuk. Pastikan nama dan alamat hotel sesuai dengan yang tertera di izin."