Siasat Perusahaan Teknologi Bangun Data Center Akibat Perang Tarif AS,China Mengubah Lanskap Digital

Minggu, 4 Mei 2025 oleh journal

Siasat Perusahaan Teknologi Bangun Data Center Akibat Perang Tarif AS,China Mengubah Lanskap Digital

Siasat Cerdas Fox Logger Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif, terutama antara AS dan China, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), perusahaan di balik GPS Tracker Fox Logger, memilih strategi yang berbeda. Bukannya panik, mereka justru fokus memperkuat cengkeraman di pasar domestik dan mempersiapkan lompatan digital bersama mitra baru mereka, Kingdee International Software Group, raksasa ERP Cloud dari Tiongkok.

CEO IOTF, Alamsyah Cheung, menjelaskan bahwa dampak perang tarif ini relatif kecil bagi perusahaan. "Pasar kami saat ini sepenuhnya di dalam negeri. Situasi ini justru menggarisbawahi pentingnya transaksi berbasis rupiah dan meminimalkan ketergantungan pada mata uang asing," ujarnya.

Komitmen ini tercermin dalam strategi operasional IOTF, yang menekankan peningkatan kualitas layanan dan efisiensi internal, terutama melalui pelatihan sumber daya manusia. "Nilai tambah kami terletak pada manusia, bukan hanya teknologi. Oleh karena itu, kami perkuat dari dalam," lanjut Alamsyah.

Fox Logger sendiri tetap kokoh di pasaran. Dengan layanan berkualitas dan pendekatan personal, perusahaan ini berhasil membangun loyalitas pelanggan yang kuat, mendorong pembelian ulang, dan memperpanjang siklus hidup pelanggan.

Kolaborasi dengan Kingdee pada Maret 2025 menjadi babak baru bagi IOTF. Dengan kapitalisasi pasar Kingdee yang mencapai Rp100 triliun, IOTF siap memanfaatkan teknologi dan pengalaman global Kingdee untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, terutama bagi UMKM.

"Kingdee telah terbukti di pasar global, sementara IOTF berpengalaman melayani pelanggan lokal dengan standar tinggi. Gabungan kekuatan ini membuka peluang besar untuk menghadirkan solusi digital yang lebih efisien dan siap menjawab kebutuhan masa depan," tutur Alamsyah, yang belum lama ini masuk dalam daftar Fortune Indonesia 40 Under 40.

Lebih dari sekadar aliansi teknologi, kolaborasi ini merupakan bagian dari visi jangka panjang. IOTF dan Kingdee tengah mempersiapkan pembangunan pusat data lokal untuk merespons regulasi pemerintah tentang kedaulatan data. Pusat data ini akan menjadi fondasi penting bagi ekosistem digital yang tangguh dan mandiri di Indonesia.

Alamsyah melihat kemitraan ini sebagai ruang belajar dan pertukaran perspektif. "Kami berlayar bersama. Kingdee membawa sudut pandang global, dan kami membawa pemahaman lokal. Dari sinilah sinergi yang kuat tercipta," pungkasnya.

Berikut beberapa tips untuk menghadapi gejolak ekonomi global dan memperkuat bisnis Anda:

1. Fokus pada Pasar Domestik - Manfaatkan peluang di pasar dalam negeri. Perkuat jaringan distribusi dan pahami kebutuhan konsumen lokal.

Contoh: Berfokus pada penjualan produk di kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.

2. Optimalkan Efisiensi Operasional - Tinjau kembali proses bisnis dan cari cara untuk mengurangi biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas.

Contoh: Implementasikan sistem otomatisasi untuk tugas-tugas administratif.

3. Investasi pada SDM - Tingkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan Anda agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar.

Contoh: Adakan pelatihan digital marketing atau pengembangan produk.

4. Jalin Kemitraan Strategis - Cari mitra yang dapat melengkapi kekuatan bisnis Anda dan membuka akses ke pasar atau teknologi baru.

Contoh: Berkolaborasi dengan startup teknologi untuk mengembangkan solusi inovatif.

Bagaimana UMKM dapat memanfaatkan teknologi cloud seperti yang dilakukan IOTF? (Pertanyaan dari Ani Setiawan)

Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Teknologi cloud menawarkan solusi terjangkau dan skalabel bagi UMKM. Mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga layanan pelanggan, cloud dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM.

Apa pentingnya data center lokal bagi kedaulatan data Indonesia? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Johnny G. Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika): Data center lokal krusial untuk memastikan data warga negara Indonesia tersimpan dan dikelola di dalam negeri, sesuai dengan regulasi dan standar keamanan yang berlaku. Ini memperkuat kedaulatan data dan mengurangi risiko kebocoran data ke pihak asing.

Bagaimana strategi IOTF dalam membangun loyalitas pelanggan? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

Alamsyah Cheung (CEO IOTF): Kami fokus pada pendekatan personal dan layanan berkualitas tinggi. Kami berusaha memahami kebutuhan masing-masing pelanggan dan memberikan solusi yang tepat. Ini membangun kepercayaan dan mendorong loyalitas jangka panjang.

Apa manfaat kerjasama antara perusahaan Indonesia dan perusahaan teknologi global seperti Kingdee? (Pertanyaan dari Dedi Prasetyo)

Rosan P. Roeslani (Ketua Umum Kadin Indonesia): Kerjasama ini membuka akses ke teknologi mutakhir, keahlian global, dan jaringan pasar internasional. Ini dapat mempercepat inovasi dan meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di kancah global.

Bagaimana dampak fluktuasi mata uang asing terhadap bisnis di Indonesia? (Pertanyaan dari Eka Permata)

Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia): Fluktuasi mata uang asing dapat mempengaruhi biaya impor, harga barang, dan daya beli masyarakat. Penting bagi bisnis untuk mengelola risiko valuta asing dan memperkuat transaksi berbasis rupiah.