Temukan Mengapa RI Jadi Negara dengan Hambatan Dagang Tertinggi, Apindo Ungkap Risiko Serius bagi perekonomian nasional
Selasa, 13 Mei 2025 oleh journal
Indonesia Hadapi Tantangan Hambatan Dagang Tertinggi, Apa Dampaknya?
Laporan terbaru dari Tholos Foundation menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah hambatan perdagangan internasional terbanyak. Kabar ini tentu menjadi perhatian serius, terutama bagi para pelaku usaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, memberikan tanggapannya mengenai potensi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi ini.
Menurut Shinta, jika masalah hambatan perdagangan ini terus berlanjut, daya saing ekspor Indonesia bisa terancam. Tak hanya itu, minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia pun bisa menurun, dan bahkan kelangsungan industri dalam negeri pun bisa terganggu.
"Dunia usaha itu butuh kepastian dan efisiensi, baik dalam proses produksi maupun saat bertransaksi dengan negara lain. Jadi, pembenahan struktural di dalam negeri menjadi kunci utama untuk memperkuat daya saing kita secara berkelanjutan," ujar Shinta saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/5/2025).
Shinta menambahkan bahwa isu hambatan perdagangan ini memang sudah lama menjadi perhatian Apindo. Berbagai masukan strategis telah disampaikan kepada pemerintah melalui berbagai forum diskusi, koordinasi lintas asosiasi dan kementerian/lembaga, serta melalui surat resmi.
Salah satu solusi yang dianggap penting oleh Apindo adalah percepatan agenda deregulasi dan debirokratisasi. Shinta mengapresiasi upaya pemerintah dalam membentuk berbagai Satuan Tugas (Satgas), seperti Satgas Deregulasi dan Satgas Percepatan Investasi, yang melibatkan kalangan dunia usaha secara aktif.
"Kami melihat bahwa pembentukan berbagai Satgas ini adalah salah satu upaya yang baik dari pemerintah untuk mengurai berbagai hambatan tersebut," pungkasnya.
Hambatan perdagangan internasional bisa menjadi batu sandungan bagi bisnis Anda. Tapi jangan khawatir! Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:
1. Pahami Regulasi dengan Seksama - Setiap negara memiliki aturan dan regulasi perdagangan yang berbeda-beda. Pastikan Anda memahami sepenuhnya persyaratan impor dan ekspor, tarif, dan peraturan lainnya yang berlaku di negara tujuan Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengekspor produk makanan ke Eropa, Anda perlu memahami standar keamanan pangan yang berlaku di Uni Eropa.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau konsultan perdagangan untuk memastikan kepatuhan.
2. Manfaatkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) - Indonesia memiliki berbagai perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara lain. Manfaatkan FTA ini untuk mengurangi atau menghilangkan tarif dan hambatan non-tarif lainnya. Contohnya, jika Anda mengekspor produk ke negara ASEAN, Anda bisa memanfaatkan skema ATIGA (ASEAN Trade in Goods Agreement) untuk mendapatkan tarif preferensi.
Cari tahu perjanjian perdagangan bebas mana yang relevan dengan bisnis Anda dan pelajari ketentuan-ketentuannya.
3. Diversifikasi Pasar Ekspor - Jangan hanya bergantung pada satu atau dua pasar ekspor. Diversifikasi pasar ekspor Anda untuk mengurangi risiko jika terjadi masalah di salah satu pasar. Misalnya, jika terjadi resesi di Amerika Serikat, Anda masih memiliki pasar lain di Asia atau Eropa.
Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi potensi pasar ekspor baru yang sesuai dengan produk Anda.
4. Tingkatkan Daya Saing Produk - Produk yang berkualitas tinggi dan memiliki harga yang kompetitif akan lebih mudah menembus pasar internasional. Investasikan dalam inovasi, peningkatan efisiensi produksi, dan pemasaran yang efektif. Misalnya, jika Anda memproduksi kerajinan tangan, pastikan desainnya unik dan sesuai dengan selera pasar internasional.
Dapatkan sertifikasi mutu yang diakui secara internasional untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
5. Jalin Kemitraan Strategis - Bekerjasama dengan perusahaan lokal atau internasional dapat membantu Anda mengatasi hambatan perdagangan. Kemitraan dapat memberikan akses ke jaringan distribusi, pengetahuan pasar, dan sumber daya lainnya. Misalnya, Anda bisa bekerjasama dengan distributor lokal di negara tujuan ekspor untuk membantu memasarkan produk Anda.
Cari mitra yang memiliki visi yang sama dan saling melengkapi.
Apa saja yang menjadi penyebab utama Indonesia memiliki hambatan dagang yang tinggi, menurut pendapat Budi Santoso?
Menurut Bapak Budi Santoso, seorang pengamat ekonomi, salah satu penyebab utama adalah kompleksitas regulasi dan birokrasi yang masih menghambat kelancaran arus barang dan jasa. Selain itu, kurangnya infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Bagaimana pandangan Ibu Ani Lestari mengenai dampak hambatan dagang terhadap UMKM di Indonesia?
Ibu Ani Lestari, seorang aktivis UMKM, berpendapat bahwa hambatan dagang sangat merugikan UMKM karena mereka seringkali tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi kompleksitas regulasi dan biaya yang tinggi. Hal ini membuat mereka sulit bersaing di pasar internasional.
Upaya apa saja yang sedang dilakukan pemerintah untuk mengurangi hambatan dagang, menurut Bapak Joko Purnomo dari Kementerian Perdagangan?
Bapak Joko Purnomo dari Kementerian Perdagangan menjelaskan bahwa pemerintah sedang aktif melakukan deregulasi, debirokratisasi, dan meningkatkan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memperkuat kerjasama perdagangan dengan negara-negara lain melalui perjanjian perdagangan bebas.
Sebagai seorang pengusaha ekspor, apa saran dari Ibu Rina Setiawan untuk mengatasi tantangan hambatan dagang?
Ibu Rina Setiawan, seorang pengusaha ekspor yang sukses, menyarankan agar para pengusaha fokus pada peningkatan kualitas produk, mencari informasi pasar yang akurat, dan menjalin jaringan yang kuat dengan mitra bisnis di negara tujuan ekspor. Selain itu, penting juga untuk memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku.
Bagaimana pandangan Bapak Herman Wijaya, seorang analis kebijakan publik, tentang efektivitas Satgas Deregulasi dalam mengurangi hambatan dagang?
Menurut Bapak Herman Wijaya, efektivitas Satgas Deregulasi sangat tergantung pada komitmen dan koordinasi yang kuat antar kementerian/lembaga terkait. Selain itu, partisipasi aktif dari kalangan dunia usaha juga sangat penting untuk memastikan bahwa regulasi yang dihasilkan benar-benar relevan dan efektif.
Apa langkah konkret yang bisa dilakukan perusahaan untuk memitigasi risiko akibat hambatan dagang, menurut Ibu Susi Handayani, seorang konsultan bisnis internasional?
Ibu Susi Handayani, seorang konsultan bisnis internasional, merekomendasikan agar perusahaan melakukan diversifikasi pasar, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, penting juga untuk membangun hubungan yang baik dengan pemerintah dan otoritas terkait agar dapat memperoleh informasi dan dukungan yang diperlukan.