Cak Imin Sebut AI Membuat Orang Malas Berpikir, Benarkah Ancaman Nyata?
Senin, 5 Mei 2025 oleh journal
Kecerdasan Buatan: Mudahkan Hidup atau Buat Kita Malas Berpikir?
Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin canggih dan merasuk ke berbagai aspek kehidupan kita. Meskipun menawarkan kemudahan, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menyuarakan keprihatinannya. Dalam acara Waisak Nasional PKB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/5/2025), beliau mengungkapkan bahwa AI berpotensi membuat masyarakat malas berpikir, yang dianggapnya sebagai kemunduran dan krisis akibat kemajuan teknologi.
"Kita juga menghadapi tantangan kemunduran dan krisis akibat kemajuan teknologi. Kita menjadi malas berpikir,"
Cak Imin juga menyoroti potensi terkikisnya budaya akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat. Di satu sisi, ia mengakui manfaat AI dalam menyederhanakan pekerjaan dan pola hidup manusia. Namun, ia mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam memanfaatkan teknologi ini.
Menurutnya, kebijaksanaan merupakan nilai luhur yang diajarkan oleh semua agama dan menjadi fondasi penting dalam kehidupan. Ia khawatir nilai-nilai tersebut akan tergerus seiring perkembangan zaman jika tidak dijaga dengan baik.
Wapres Gibran Rakabuming Raka juga turut berkomentar mengenai perkembangan AI. Meskipun ia yakin AI tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia, Gibran menekankan bahwa mereka yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal. Pemerintah pun berencana memasukkan kurikulum AI ke dalam pendidikan mulai tahun ajaran baru mendatang, mencakup jenjang SD hingga SMK.
Pernyataan Cak Imin dan Gibran ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk bijak dalam menggunakan teknologi AI. Kemudahan yang ditawarkannya jangan sampai membuat kita terlena dan melupakan pentingnya berpikir kritis serta menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
Berikut beberapa tips untuk memanfaatkan AI secara bijak:
1. Pahami Batasan AI - AI adalah alat bantu, bukan pengganti otak manusia. Gunakan AI untuk mempermudah tugas, tetapi jangan biarkan ia mengambil alih seluruh proses berpikir. Misalnya, gunakan AI untuk merangkum artikel panjang, tetapi tetaplah kritis terhadap informasi yang disajikan.
2. Asah Kemampuan Berpikir Kritis - Jangan terlena dengan kemudahan yang ditawarkan AI. Teruslah berlatih berpikir kritis, menganalisis informasi, dan memecahkan masalah secara mandiri. Cobalah untuk tidak selalu bergantung pada AI untuk mencari jawaban.
3. Gunakan AI untuk Meningkatkan Produktivitas - Manfaatkan AI untuk mengotomatiskan tugas-tugas repetitif dan menghemat waktu, sehingga Anda dapat fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan pemikiran kritis. Contohnya, gunakan AI untuk membuat jadwal meeting atau membalas email sederhana.
4. Tetaplah Belajar dan Berkembang - Teknologi terus berkembang, begitu pula AI. Teruslah belajar dan update pengetahuan Anda tentang AI agar dapat memanfaatkannya secara optimal dan tetap relevan di era digital. Ikuti webinar atau baca artikel tentang perkembangan terbaru AI.
Apakah AI akan menggantikan pekerjaan manusia, Bu Sri Mulyani?
(Sri Mulyani, Menteri Keuangan) AI memang akan mengubah lanskap pekerjaan, tetapi bukan berarti menggantikan sepenuhnya. Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, kecerdasan emosional, dan kemampuan adaptasi yang tinggi akan tetap relevan.
Bagaimana cara agar tidak tertinggal di era AI, Pak Nadiem Makarim?
(Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan) Kunci utamanya adalah terus belajar dan beradaptasi. Pemerintah berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda dengan memasukkan kurikulum AI ke dalam pendidikan.
Apa dampak AI terhadap budaya Indonesia, Pak Anies Baswedan?
(Anies Baswedan, Akademisi/Politisi) AI bisa menjadi alat untuk melestarikan dan menyebarluaskan budaya Indonesia, tetapi juga bisa menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan bijak. Kita perlu memastikan AI digunakan untuk memperkaya, bukan mengikis budaya kita.
Bagaimana pandangan Bapak tentang kekhawatiran Cak Imin terhadap AI, Pak Ridwan Kamil?
(Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) Kekhawatiran Cak Imin valid dan perlu menjadi perhatian kita bersama. Penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Bagaimana kita bisa memastikan penggunaan AI yang etis, Ibu Tri Rismaharini?
(Tri Rismaharini, Menteri Sosial) Penting untuk mengembangkan regulasi dan mengedukasi masyarakat tentang etika penggunaan AI. Kita perlu memastikan AI digunakan untuk kebaikan dan tidak merugikan siapapun.