Inilah Alasan Bahlil Akan Stop Impor BBM dari Singapura, Dampaknya? Ketahui Lebih Lanjut

Sabtu, 10 Mei 2025 oleh journal

Inilah Alasan Bahlil Akan Stop Impor BBM dari Singapura, Dampaknya? Ketahui Lebih Lanjut

Bahlil Akan Stop Impor BBM dari Singapura: Apa Alasannya?

Kabar mengejutkan datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Beliau berencana untuk menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Singapura. Langkah ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengingat selama ini Indonesia sangat bergantung pada Singapura untuk memenuhi kebutuhan BBM, dengan angka impor mencapai 54% dari total impor BBM nasional. Apa yang mendasari keputusan ini?

Bahlil menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap produk impor, khususnya BBM. Hasil evaluasi menunjukkan fakta yang cukup mengejutkan: harga BBM yang dibeli dari Singapura ternyata setara dengan harga BBM yang diimpor langsung dari negara-negara di Timur Tengah.

"Setelah saya cek, kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East. Ya, kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin, bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara (Singapura) itu," ujar Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (9/5/2025).

Targetnya, dalam enam bulan ke depan, pengalihan impor BBM ini sudah bisa terlaksana. Untuk mewujudkan rencana besar ini, Pertamina sedang membangun dermaga yang lebih besar, yang mampu menampung kapal-kapal berukuran jumbo.

"Karena kalau dari Singapura kan kapalnya kan yang kecil-kecil, itu juga salah satu alasan. Jadi kita membangun yang besar, supaya satu kali angkut, nggak ada masalah. Maka, pelabuhannya yang diperbesar, dan kedalamannya harus dijaga," jelasnya.

Lebih jauh, Bahlil mengungkapkan bahwa salah satu negara yang menjadi tujuan pengalihan impor BBM ini adalah Amerika Serikat. Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi negosiasi Indonesia dalam menanggapi kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.

"Ya, sebagian lah. Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan Amerika. Salah satu diantara yang kita tawarkan itu adalah, kita harus membeli beberapa produk dari mereka. Diantaranya adalah BBM, crude, dan LPG," pungkasnya.

Pengalihan impor BBM ini adalah langkah besar. Tapi, sebagai konsumen, kita juga bisa berkontribusi dengan mengelola konsumsi BBM secara bijak. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Rencanakan Perjalanan dengan Matang - Sebelum bepergian, coba pertimbangkan rute terbaik untuk menghindari kemacetan. Gunakan aplikasi navigasi untuk mencari jalur alternatif yang lebih lancar. Semakin sedikit terjebak macet, semakin hemat BBM yang kamu gunakan.

Misalnya, jika kamu ingin pergi dari Jakarta ke Bogor, cek dulu kondisi lalu lintas. Jika macet parah di jalan tol, pertimbangkan untuk menggunakan jalur alternatif seperti Jalan Raya Bogor.

2. Periksa Kondisi Kendaraan Secara Rutin - Pastikan tekanan ban sesuai standar, mesin dalam kondisi prima, dan filter udara bersih. Kendaraan yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien dan mengkonsumsi BBM lebih sedikit.

Contohnya, ban yang kurang angin akan meningkatkan gesekan dengan jalan, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan boros BBM. Begitu juga dengan filter udara yang kotor, akan menghambat aliran udara ke mesin.

3. Berkendara dengan Kecepatan Stabil - Hindari akselerasi dan pengereman mendadak. Berkendara dengan kecepatan stabil akan membantu menghemat BBM. Usahakan untuk menjaga putaran mesin (RPM) tetap rendah.

Bayangkan kamu sedang membawa secangkir kopi panas. Jika kamu berkendara dengan halus dan stabil, kopi tidak akan tumpah. Begitu juga dengan BBM, semakin halus kamu berkendara, semakin sedikit BBM yang terbuang.

4. Manfaatkan Transportasi Umum atau Bersepeda - Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum atau bersepeda untuk perjalanan jarak pendek. Selain menghemat BBM, kamu juga ikut mengurangi polusi udara dan berolahraga.

Misalnya, jika kamu hanya perlu pergi ke minimarket yang jaraknya tidak terlalu jauh, pertimbangkan untuk berjalan kaki atau bersepeda. Selain lebih sehat, kamu juga bisa menikmati suasana sekitar.

Mengapa Ibu Ratna bertanya-tanya, mengapa impor BBM dari Singapura ingin dihentikan?

Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, harga BBM yang dibeli dari Singapura ternyata sama dengan harga yang diimpor langsung dari Timur Tengah. Karena itu, Indonesia berencana mencari sumber impor yang lebih menguntungkan.

Bapak Joko penasaran, berapa lama target waktu pengalihan impor BBM ini?

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa target waktu pengalihan impor BBM ini adalah enam bulan ke depan. Saat ini, Pertamina sedang fokus membangun infrastruktur pendukung, seperti dermaga yang lebih besar.

Apa alasan utama pembangunan dermaga baru seperti yang ditanyakan oleh Dewi?

Menurut pengamat energi, Kurtubi, pembangunan dermaga baru yang lebih besar bertujuan untuk menampung kapal-kapal tanker berukuran jumbo. Dengan begitu, biaya transportasi bisa lebih efisien karena volume pengiriman BBM per kapal bisa lebih besar.

Apakah benar Indonesia akan mengimpor BBM dari Amerika Serikat, seperti yang ditanyakan oleh Bambang?

Ya, sebagian impor BBM dari Singapura akan dialihkan ke Amerika Serikat. Ini merupakan bagian dari perjanjian dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Apa dampak pengalihan impor ini bagi harga BBM di Indonesia, seperti yang ditanyakan oleh Siti?

Menurut ekonom Faisal Basri, dampak pengalihan impor ini terhadap harga BBM di Indonesia masih belum bisa dipastikan. Namun, diharapkan dengan adanya sumber impor yang lebih kompetitif, harga BBM di Indonesia bisa lebih stabil atau bahkan turun.

Apa saja produk lain yang akan diimpor dari Amerika Serikat selain BBM, seperti yang ditanyakan oleh Anton?

Selain BBM, Indonesia juga akan mengimpor crude oil (minyak mentah) dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) dari Amerika Serikat. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan dagang antara kedua negara, seperti yang dijelaskan oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani.