Inilah Kabar Baik, Badan Gizi Nasional Ungkap MBG Berpotensi Ciptakan 90 Ribu Lapangan Kerja untuk kesejahteraan bersama

Kamis, 15 Mei 2025 oleh journal

Inilah Kabar Baik, Badan Gizi Nasional Ungkap MBG Berpotensi Ciptakan 90 Ribu Lapangan Kerja untuk kesejahteraan bersama

Program Gizi Nasional Berpotensi Ciptakan 90 Ribu Lapangan Kerja Baru

Kabar baik untuk para sarjana baru! Program yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN) berpotensi membuka puluhan ribu lapangan kerja. Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa program yang dimaksud, yang kemungkinan besar adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dapat menciptakan hingga 90 ribu pekerjaan di seluruh Indonesia.

Lapangan kerja ini akan tersebar di 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang direncanakan hadir di setiap provinsi. "Kita sudah merekrut 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk menjadi kepala unit di SPPG," ujar Tigor, seperti dilansir dari Antara, Selasa (13/5).

Setiap SPPG idealnya membutuhkan tiga tenaga ahli: seorang kepala SPPG, seorang ahli gizi, dan seorang akuntan. "Ini informasi penting bagi generasi milenial. Setiap SPPG akan diisi oleh tiga sarjana, termasuk ahli gizi dan akuntan. Kami mencari anak-anak muda berusia 22-30 tahun," jelasnya.

Lebih lanjut, Tigor menambahkan bahwa program MBG bukan hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. "Program ini akan memacu perputaran ekonomi di tingkat lokal. Dengan terbukanya lapangan kerja dan peluang pembelian bahan pertanian dari desa, para petani akan semakin termotivasi," katanya.

Saat ini, sudah terbentuk 1.295 SPPG di 38 provinsi. Jika program MBG berjalan penuh, dibutuhkan 30.000 SPPG untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2025.

Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebutkan bahwa mekanisme tambahan anggaran sebesar Rp50 triliun untuk program MBG sedang diformulasikan dalam peraturan presiden (Perpres). "Kita sedang menyusun mekanismenya. Jika ada percepatan, tentu membutuhkan anggaran tambahan," kata Dadan dalam pembahasan rancangan Perpres tentang Tata Kelola MBG.

Dadan menegaskan bahwa pemerintah menjamin ketersediaan anggaran untuk program MBG. Namun, besaran tambahan anggaran akan bergantung pada seberapa cepat program ini akan dipercepat.

Tertarik untuk berkontribusi dalam program gizi nasional dan meraih karier yang menjanjikan? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Tingkatkan Kualifikasi Pendidikan - Raih gelar sarjana di bidang gizi, kesehatan masyarakat, akuntansi, atau bidang terkait. Pendidikan formal adalah fondasi penting untuk membangun kredibilitas dan keahlian.

Contohnya, jika kamu ingin menjadi ahli gizi, pastikan kamu memiliki gelar Sarjana Gizi (S.Gz.) dan sertifikasi kompetensi yang relevan.

2. Kembangkan Keterampilan Tambahan - Selain pengetahuan akademis, kuasai keterampilan praktis seperti komunikasi yang efektif, kemampuan bekerja dalam tim, dan penguasaan teknologi informasi.

Misalnya, kemampuan menggunakan software pengolah data gizi akan sangat membantu dalam menganalisis dan menyajikan informasi gizi.

3. Cari Pengalaman Magang atau Sukarela - Ikuti program magang di rumah sakit, puskesmas, atau organisasi yang bergerak di bidang gizi. Pengalaman praktis akan memperkaya wawasan dan meningkatkan daya saingmu.

Kamu bisa mencari informasi magang melalui kampus, jaringan profesional, atau situs web lowongan kerja.

4. Bangun Jaringan Profesional - Hadiri seminar, konferensi, atau workshop terkait gizi. Jalin hubungan dengan para ahli dan praktisi di bidang ini. Jaringan profesional akan membuka peluang karier dan kolaborasi.

Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk terhubung dengan profesional di bidang gizi.

5. Pantau Informasi Lowongan Kerja - Aktif mencari informasi lowongan kerja di situs web lowongan kerja, media sosial, atau melalui jaringan profesionalmu. Persiapkan diri dengan baik untuk menghadapi proses seleksi.

Pastikan CV dan surat lamaranmu menonjolkan keahlian dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar.

6. Terus Belajar dan Berkembang - Dunia gizi terus berkembang. Ikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ini. Tingkatkan kompetensimu melalui pelatihan, sertifikasi, atau studi lanjutan.

Misalnya, kamu bisa mengikuti pelatihan tentang gizi olahraga atau gizi untuk penyakit tertentu.

Apakah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya untuk anak-anak, menurut pendapat Ibu Ani?

Menurut Dr. Rita Ramayulis, seorang ahli gizi terkemuka, program MBG idealnya menyasar seluruh kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Fokus pada anak-anak memang penting, tetapi pemenuhan gizi yang merata di semua kelompok usia akan memberikan dampak yang lebih signifikan.

Bagaimana cara memastikan kualitas dan keamanan pangan dalam program MBG, menurut Bapak Budi?

Menurut Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Guru Besar Ilmu Gizi IPB, jaminan kualitas dan keamanan pangan adalah kunci keberhasilan program MBG. Hal ini dapat dicapai melalui penerapan standar higiene dan sanitasi yang ketat, pemilihan bahan baku yang berkualitas, serta pengawasan yang berlapis mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Apakah program MBG akan memberdayakan petani lokal, menurut pendapat Ibu Citra?

Menurut Dr. Bayu Krisnamurthi, seorang ahli pertanian, program MBG memiliki potensi besar untuk memberdayakan petani lokal. Dengan memprioritaskan pembelian bahan baku dari petani lokal, program ini dapat meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja di pedesaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Bagaimana cara mengukur keberhasilan program MBG, menurut Bapak Dedi?

Menurut Dr. Endang L Achadi, MPH, Dr.PH, seorang ahli kesehatan masyarakat, keberhasilan program MBG dapat diukur melalui beberapa indikator, seperti penurunan angka stunting, peningkatan berat badan dan tinggi badan anak-anak, serta perbaikan status gizi masyarakat secara keseluruhan. Pengukuran ini harus dilakukan secara berkala dan sistematis untuk memastikan program berjalan efektif.

Apa peran akuntan dalam program SPPG, menurut pendapat Ibu Erna?

Menurut Dr. Mardiasmo, seorang ahli keuangan negara, akuntan memegang peran krusial dalam pengelolaan keuangan SPPG. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran, menyusun laporan keuangan yang akurat, serta mengawasi pelaksanaan program agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.