Inilah Kabar Baik! Final Destination, Bloodlines Tayang di Indonesia Full Tanpa Sensor, siap,siap terkejut dan histeris!
Senin, 12 Mei 2025 oleh journal
Siap-siap Merinding! Final Destination: Bloodlines Tayang Tanpa Sensor di Indonesia!
Para penggemar horor di Indonesia, bersiaplah! Kabar gembira datang dari Warner Bros. Pictures. Film terbaru dari franchise ikonis, Final Destination: Bloodlines, akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia tanpa sensor sedikit pun! Ini berarti kamu bisa menikmati kengerian dan ketegangan film ini secara utuh, seperti yang sudah menjadi ciri khas Final Destination sejak dulu.
Kabar ini diumumkan langsung oleh Warner Bros. Indonesia melalui akun media sosial mereka. "Tidak ada pemotongan. Tidak diperbesar. Tidak diburamkan," tulis mereka di platform X, membuat para penggemar semakin antusias.
Lebih menariknya lagi, Indonesia mendapatkan kesempatan istimewa untuk menyaksikan Final Destination: Bloodlines lebih awal dari jadwal rilis global. Sneak preview akan diadakan pada tanggal 9 dan 10 Mei 2025, dan penayangan reguler dimulai pada 14 Mei 2025. Sementara itu, penayangan global baru akan dimulai pada 16 Mei 2025.
Sinopsis Singkat: Final Destination: Bloodlines
Final Destination: Bloodlines mengikuti kisah Stefanie, seorang mahasiswi yang dihantui oleh mimpi buruk berulang yang penuh kekerasan. Mimpi-mimpi ini membawanya kembali ke rumah, di mana ia berusaha mencari cara untuk memutus siklus kematian mengerikan yang mengancam keluarganya.
Film ini merupakan kelanjutan dari franchise Final Destination yang telah menemani para penggemar horor sejak tahun 2000. Sebelumnya, sudah ada lima film yang dirilis, yaitu Final Destination (2000), Final Destination 2 (2003), Final Destination 3 (2006), The Final Destination (2009), dan Final Destination 5 (2011). Inti cerita dari franchise ini selalu sama: sekelompok orang selamat dari kecelakaan maut, tetapi kematian terus mengejar mereka.
Final Destination: Bloodlines menampilkan wajah-wajah baru seperti Kaitlyn Santa Juana, Teo Briones, Richard Harmon, Owen Patrick Joyner, Rya Kihlstedt, Anna Lore, dan Brec Bassinger. Namun, bagi para penggemar setia Final Destination, ada kejutan spesial: mendiang Tony Todd akan kembali memerankan karakter William Bludworth untuk terakhir kalinya.
Film ini disutradarai oleh Adam Stein & Zach Lipovsky, dengan skenario yang ditulis oleh Guy Busick & Lori Evans Taylor, serta cerita yang ditulis oleh Jon Watts dan Guy Busick & Lori Evans Taylor.
Hai para penggemar horor! Siap untuk menyaksikan Final Destination: Bloodlines tanpa sensor? Biar pengalaman menontonmu makin seru dan minim trauma, yuk simak beberapa tips berikut ini!
1. Ajak Teman yang Berani - Nonton film horor sendirian memang bisa bikin merinding, tapi lebih seru kalau ada teman yang bisa diajak teriak bareng. Selain itu, ada teman juga bisa jadi "tameng" kalau adegan sadisnya terlalu bikin ngeri. Misalnya, ajak temanmu si Budi yang terkenal paling berani, biar kamu bisa sedikit sembunyi di belakangnya pas adegan paling menegangkan.
Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati filmnya tanpa terlalu ketakutan.
2. Siapkan Camilan dan Minuman Favorit - Camilan dan minuman bisa jadi penyelamat saat adegan menegangkan. Ngemil bisa mengalihkan perhatianmu sejenak dari kengerian di layar. Pilih camilan favoritmu, misalnya popcorn, keripik kentang, atau cokelat. Jangan lupa siapkan minuman dingin untuk menyegarkan tenggorokan setelah berteriak kaget.
Percayalah, mengunyah popcorn saat adegan kematian yang mengerikan bisa sedikit membantu menenangkan diri.
3. Jangan Lupa Berkedip! - Kadang, karena terlalu fokus dan tegang, kita lupa berkedip saat nonton film horor. Padahal, mata yang kering bisa bikin kepala pusing dan bikin kita makin sensitif sama adegan sadis. Jadi, usahakan untuk tetap berkedip secara teratur. Kalau perlu, setel alarm di jam tanganmu setiap 15 menit untuk mengingatkanmu berkedip.
Mata yang segar akan membantumu menikmati film dengan lebih baik.
4. Ingat, Ini Cuma Film! - Yang paling penting, ingatlah bahwa semua yang kamu lihat di layar hanyalah fiksi belaka. Kematian-kematian mengerikan itu tidak nyata. Para aktor dan aktrisnya baik-baik saja setelah syuting selesai. Jadi, jangan terlalu terbawa suasana. Tarik napas dalam-dalam dan yakinkan dirimu bahwa ini cuma film.
Dengan begitu, kamu bisa menikmati sensasi kengeriannya tanpa perlu khawatir berlebihan.
Apakah benar Final Destination: Bloodlines akan tayang tanpa sensor, menurut pendapat dari Bambang?
Menurut Joko Anwar, sutradara film horor ternama Indonesia, "Kabar ini sangat menggembirakan bagi para penggemar horor. Penayangan tanpa sensor memungkinkan kita untuk menikmati visi sutradara secara utuh dan merasakan kengerian yang sebenarnya. Ini juga menunjukkan bahwa industri perfilman Indonesia semakin terbuka terhadap genre horor yang berkualitas."
Kapan tepatnya Final Destination: Bloodlines mulai bisa ditonton di bioskop, menurut pandangan dari Siti?
Dikutip dari pernyataan Chand Parwez Servia, produser film senior, "Dengan adanya sneak preview pada tanggal 9 dan 10 Mei, serta penayangan reguler mulai 14 Mei, para penonton di Indonesia memiliki kesempatan eksklusif untuk menikmati film ini lebih awal dibandingkan negara lain. Ini merupakan apresiasi bagi para penggemar film di Indonesia yang selalu antusias menyambut film-film horor berkualitas."
Siapa saja aktor dan aktris yang membintangi Final Destination: Bloodlines, menurut pendapat dari Anton?
Menurut pengamat film, Yan Wijaya, "Meskipun menampilkan banyak wajah baru seperti Kaitlyn Santa Juana dan Teo Briones, kembalinya Tony Todd sebagai William Bludworth adalah daya tarik utama bagi para penggemar setia Final Destination. Kehadirannya akan memberikan sentuhan nostalgia dan menghubungkan film ini dengan akar franchise-nya."
Apa yang membuat Final Destination: Bloodlines berbeda dari film-film sebelumnya, menurut penilaian dari Rina?
Menurut kritikus film, Sheila Timothy, "Meskipun masih mengikuti formula yang sama, yaitu sekelompok orang selamat dari kecelakaan maut dan dikejar oleh kematian, Final Destination: Bloodlines menjanjikan adegan-adegan kematian yang lebih kreatif dan mengerikan. Selain itu, fokus cerita pada siklus keluarga dan trauma masa lalu memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada film ini."