Ketahui Profil Lengkap Intiyas Utami, Rektor Perempuan Pertama UKSW torehkan sejarah baru

Kamis, 8 Mei 2025 oleh journal

Ketahui Profil Lengkap Intiyas Utami, Rektor Perempuan Pertama UKSW torehkan sejarah baru

Intiyas Utami: Profil Rektor Perempuan Pertama UKSW yang Tengah Menjadi Sorotan

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga tengah menjadi perbincangan hangat. Sorotan tertuju pada rektornya, Prof. Intiyas Utami, rektor perempuan pertama dalam sejarah universitas tersebut.

Sayangnya, kepemimpinan Prof. Intiyas tidak lepas dari kontroversi. Beberapa waktu lalu, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI), Fakultas Teologi, dan Fakultas Hukum mencerminkan adanya ketidakpuasan terhadap gaya kepemimpinannya. Sejumlah pihak menuding Prof. Intiyas sebagai pemimpin yang arogan akibat serangkaian keputusan yang diambil.

Siapakah Prof. Intiyas Utami?

Berikut adalah sekilas profil tentang Prof. Intiyas Utami, rektor UKSW yang tengah menjadi pusat perhatian:

Prof. Intiyas Utami (KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Prof. Intiyas Utami mencatatkan sejarah sebagai rektor perempuan pertama di UKSW. Beliau terpilih untuk periode 2022-2027 melalui proses pemungutan suara yang mengungguli Pdt. Yusak Budi Setiawan dan Neil Semuel Rupidara.

Lahir di Yogyakarta pada tanggal 24 Juni 1974, Prof. Intiyas memiliki latar belakang pendidikan yang solid:

  • D3: AA YKPN Yogyakarta (1997)
  • S1: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (2001)
  • S2: Magister Akuntansi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang (2006)
  • S3: Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (2013)

Perjalanan Karier Akademis

Karier akademis Prof. Intiyas terbilang cemerlang. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan strategis, antara lain:

  • Asisten Ahli (2003)
  • Lektor (2005)
  • Lektor Kepala (2009)
  • Guru Besar (2018)
  • Wakil Dekan FEB (2013-2015)
  • Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UKSW (2020-2022)

Selain itu, Prof. Intiyas juga memiliki pengalaman sebagai dosen di FEB, staf Khusus Gubernur NTT (2019-2022), dan Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) (2013-2022).

Gugatan Hukum Mewarnai Kepemimpinannya

Perjalanan Prof. Intiyas menuju kursi Rektor UKSW tidak sepenuhnya mulus. Setelah terpilih, beliau digugat oleh Indra Budiman dan David Gabriel Pella melalui kuasa hukum Marthen H. Toelle.

"Kami menggugat 18 sinode-sinode Gereja Pendukung Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana, 18 Pembina YPTKSW, Yayasan PTKSW, Rektor UKSW, dan GKJ Klaten," jelas Marthen pada Selasa (10/1/2023).

Marthen menjelaskan bahwa gugatan tersebut diajukan karena adanya dugaan pelanggaran. Pihaknya menilai bahwa rektor terpilih tidak sesuai dengan nilai-nilai fundamental UKSW yang menjunjung tinggi nilai religius.

"Yakni Takut Akan Tuhan dan dasar normalisasi yakni Tuhan membenci perceraian dan seorang perempuan yang menceraikan suaminya dan kawin untuk kedua kalinya maka ia berzinah," ungkapnya.

Selain itu, rekomendasi dari GKJ Klaten untuk rektor terpilih dianggap tidak sah karena bukan merupakan Sinode Gereja Pendukung.

Kontroversi di lingkungan kampus, seperti yang dialami UKSW, bisa menjadi tantangan. Tapi jangan khawatir! Berikut beberapa tips yang bisa membantu kita memahami dan menyikapinya dengan bijak:

1. Kumpulkan Informasi dari Berbagai Sumber - Jangan hanya terpaku pada satu sumber berita. Cari tahu berbagai sudut pandang mengenai isu yang berkembang. Misalnya, baca berita dari media yang berbeda, dengarkan pendapat dari mahasiswa, dosen, dan pihak universitas.

Dengan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, kita bisa membuat penilaian yang lebih objektif.

2. Identifikasi Fakta dan Opini - Penting untuk membedakan antara fakta yang bisa dibuktikan dengan opini atau pandangan pribadi. Misalnya, fakta adalah "Ada demonstrasi di UKSW tanggal 5 Mei 2025". Opini adalah "Rektor UKSW arogan".

Dengan memisahkan keduanya, kita bisa lebih kritis dalam menyikapi informasi yang kita terima.

3. Berpikir Kritis dan Analitis - Jangan langsung percaya begitu saja dengan semua informasi yang kita dapat. Cobalah untuk menganalisisnya secara mendalam. Misalnya, tanyakan pada diri sendiri: "Siapa yang menyampaikan informasi ini? Apa motivasinya? Apakah ada bukti yang mendukung klaimnya?"

Dengan berpikir kritis, kita bisa menghindari termakan hoaks atau informasi yang menyesatkan.

4. Bersikap Empati dan Terbuka - Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain, meskipun kita tidak setuju dengan mereka. Dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan dan jangan langsung menghakimi. Misalnya, cobalah untuk memahami mengapa mahasiswa dan dosen melakukan demonstrasi.

Dengan bersikap empati, kita bisa membangun dialog yang konstruktif dan mencari solusi bersama.

5. Hindari Menyebarkan Informasi yang Belum Terverifikasi - Sebelum membagikan informasi apapun, pastikan kebenarannya terlebih dahulu. Jangan sampai kita ikut menyebarkan hoaks atau informasi yang bisa memperkeruh suasana. Misalnya, cek fakta berita di situs-situs yang kredibel sebelum membagikannya di media sosial.

Dengan berhati-hati dalam menyebarkan informasi, kita bisa menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

6. Fokus pada Solusi dan Perbaikan - Daripada hanya menyalahkan atau mengkritik, lebih baik fokus pada mencari solusi dan perbaikan. Misalnya, ajukan usulan yang konstruktif kepada pihak universitas atau terlibat dalam dialog untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

Dengan berfokus pada solusi, kita bisa membantu menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik.

Mengapa Ibu Ratna mempertanyakan gaya kepemimpinan Rektor UKSW?

Menurut Dr. Susilo Bambang, pengamat pendidikan, "Ketidakpuasan terhadap gaya kepemimpinan seringkali muncul karena perbedaan ekspektasi dan kurangnya komunikasi yang efektif. Penting bagi pemimpin untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak dan mengambil keputusan yang transparan dan akuntabel."

Apa alasan utama Bapak Budi menggugat Rektor UKSW?

Marthen H. Toelle, selaku kuasa hukum penggugat, menjelaskan, "Gugatan diajukan karena adanya dugaan pelanggaran terhadap nilai-nilai fundamental UKSW yang menjunjung tinggi nilai religius. Selain itu, rekomendasi dari GKJ Klaten untuk rektor terpilih dianggap tidak sah."

Bagaimana Ibu Ani menilai latar belakang pendidikan Rektor Intiyas Utami?

Prof. Dr. Nila Moeloek, mantan Menteri Kesehatan, berpendapat, "Latar belakang pendidikan Prof. Intiyas Utami sangat solid dan relevan dengan tugasnya sebagai rektor. Pengalaman beliau di bidang akuntansi dan manajemen akan sangat bermanfaat dalam mengelola universitas."

Apa saran Bapak Joko terkait dengan aksi demonstrasi di UKSW?

Menurut Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, "Aksi demonstrasi adalah bagian dari kebebasan berpendapat. Namun, penting untuk dilakukan dengan cara yang damai dan tidak mengganggu aktivitas akademik. Pihak universitas perlu membuka dialog dengan mahasiswa dan dosen untuk mencari solusi bersama."

Menurut Ibu Susi, apa yang sebaiknya dilakukan Rektor UKSW saat ini?

Dr. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, menyarankan, "Dalam situasi seperti ini, penting bagi Rektor untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan bijaksana. Beliau perlu merangkul semua pihak, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan."