Inilah Reaksi Kurir dan Konsumen Soal Pembatasan Gratis Ongkir Cek dampak bagi penjualan online

Sabtu, 24 Mei 2025 oleh journal

Inilah Reaksi Kurir dan Konsumen Soal Pembatasan Gratis Ongkir Cek dampak bagi penjualan online

Kebijakan Gratis Ongkir Dibatasi: Apa Kata Kurir dan Pembeli?

Kabar terbaru dari dunia e-commerce! Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerbitkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 8 Tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial. Kebijakan ini, yang mulai berlaku Rabu, 14 Mei 2025, membawa perubahan signifikan, terutama terkait program gratis ongkos kirim (ongkir) yang selama ini menjadi daya tarik utama belanja online.

Salah satu poin krusial dalam peraturan ini adalah pembatasan fitur gratis ongkir dari perusahaan jasa pengiriman. Nantinya, layanan ini hanya boleh diberikan maksimal tiga hari dalam sebulan. Kebijakan ini secara khusus menyasar produk yang dijual di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) dan diskon besar-besaran yang membuat tarif pengiriman berada di bawah biaya operasional riil.

Namun, jangan khawatir! Pembatasan ini tidak berlaku untuk promosi gratis ongkir yang diadakan langsung oleh e-commerce. Bahkan, aturan ini bisa saja diperpanjang jika e-commerce merasa perlu melakukan evaluasi lebih lanjut. Jadi, promo dari e-commerce kesayanganmu masih aman!

Menurut Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemenkominfo, Edwin Hidayat Abdullah, pembatasan ini bertujuan untuk menertibkan praktik tarif ekstrem yang bisa merugikan perusahaan kurir dan menurunkan kualitas layanan. "Kalau diskon terus-terusan, kasihan kurirnya, perusahaan kurir juga bisa merugi, ujung-ujungnya layanan yang menurun," jelas Edwin seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Kebijakan ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat, terutama di media sosial. Kompas.com mencoba menjaring opini dari para kurir dan konsumen untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang dampak peraturan baru ini.

Suara dari Lapangan: Tanggapan Kurir

Toto Haryanto, seorang kurir yang bekerja di Lion Parcel Boyolali, mengaku belum tahu menahu soal Permen Kominfo Nomor 8/2025 ini. Meskipun demikian, dia tidak terlalu khawatir orderannya akan sepi. Pasalnya, Lion Parcel Boyolali tidak terlalu bergantung pada e-commerce dan lebih banyak melayani pengiriman perorangan.

Namun, Toto yang pernah bekerja sebagai kurir di Lazada Jakarta selama tujuh tahun, justru mendukung kebijakan ini. “Dengan begini, perusahaan bisa lebih adil membagi komisi, sehingga kesejahteraan kurir bisa lebih meningkat,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (21/5/2025).

Toto punya pengalaman pahit saat bekerja di Lazada, di mana terjadi perang tarif yang membuat volume pengiriman menurun drastis akibat gempuran program gratis ongkir dari kompetitor. Dengan pengalamannya selama sembilan tahun di dunia kurir, Toto berharap pemerintah lebih serius memperhatikan status dan kesejahteraan para pekerja di industri ini.

“Kebanyakan kurir itu statusnya mitra. Semoga pemerintah dan menteri terkait bisa menghapus sistem kemitraan ini, biar nasib kurir bisa lebih baik,” harap Toto, yang hingga kini masih berstatus mitra.

Dengan adanya pembatasan gratis ongkir, kita perlu lebih cerdas dalam berbelanja online. Jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar tetap hemat:

1. Manfaatkan Promo dari E-commerce - Ingat, pembatasan ini tidak berlaku untuk promo gratis ongkir yang diadakan langsung oleh e-commerce. Jadi, rajin-rajinlah mengecek promo dari toko online favoritmu. Misalnya, banyak e-commerce yang menawarkan gratis ongkir di tanggal-tanggal tertentu atau saat event tertentu.

2. Beli Barang Sekaligus - Jika memungkinkan, kumpulkan barang-barang yang ingin kamu beli dan lakukan pembelian dalam satu transaksi. Dengan begitu, kamu hanya perlu membayar ongkir sekali. Misalnya, jika kamu ingin membeli buku, peralatan dapur, dan perlengkapan mandi, belilah semuanya dari satu toko online yang sama.

3. Cari Toko dengan Lokasi Terdekat - Pilihlah toko online yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalmu. Semakin dekat lokasi toko, semakin murah ongkir yang harus kamu bayar. Kamu bisa menggunakan fitur filter lokasi pada beberapa platform e-commerce untuk mencari toko terdekat.

4. Pertimbangkan Layanan Ambil di Toko (Click & Collect) - Beberapa toko online menawarkan opsi "ambil di toko" (click & collect). Dengan opsi ini, kamu bisa memesan barang secara online dan mengambilnya langsung di toko fisik. Jadi, kamu tidak perlu membayar ongkir sama sekali! Misalnya, kamu bisa memesan kopi di aplikasi dan mengambilnya langsung di kedai kopi terdekat.

Apa sebenarnya tujuan dari pembatasan gratis ongkir ini, menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang pengamat ekonomi digital, "Pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem e-commerce yang lebih sehat dan berkelanjutan. Praktik gratis ongkir yang berlebihan seringkali membebani perusahaan kurir dan berpotensi menurunkan kualitas layanan. Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan perusahaan kurir dapat beroperasi dengan lebih stabil dan memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen."

Apakah kebijakan ini akan mempengaruhi harga barang di e-commerce, menurut Ibu Sinta Dewi?

Menurut Ibu Sinta Dewi, seorang pelaku UMKM yang berjualan online, "Kemungkinan akan ada sedikit penyesuaian harga. Namun, saya rasa dampaknya tidak akan terlalu signifikan. Pelaku UMKM seperti saya akan mencari cara lain untuk menarik pelanggan, misalnya dengan memberikan diskon produk atau menawarkan bundling menarik."

Bagaimana pendapat Bapak Joko Susilo, sebagai perwakilan dari asosiasi kurir, mengenai kebijakan ini?

Bapak Joko Susilo, selaku ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), menyatakan, "Kami menyambut baik kebijakan ini. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu perusahaan kurir untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan berinvestasi dalam peningkatan kualitas layanan. Kami juga berharap pemerintah terus melakukan pengawasan agar kebijakan ini berjalan efektif."

Apakah kebijakan ini akan membuat saya jadi malas belanja online, menurut Mbak Rina Andini?

Menurut Mbak Rina Andini, seorang *influencer* gaya hidup dan *shopaholic* yang sering belanja online, "Awalnya mungkin terasa sedikit berat ya. Tapi, aku yakin kita semua akan terbiasa. Yang penting, kita tetap cerdas dalam berbelanja, memanfaatkan promo yang ada, dan membandingkan harga dari berbagai toko online. Belanja online itu tetap asyik kok!"