Ketahui 10 Ikan yang Tinggi Merkuri dan Sering Dikonsumsi Warga RI hindari risiko kesehatanmu

Minggu, 11 Mei 2025 oleh journal

Ketahui 10 Ikan yang Tinggi Merkuri dan Sering Dikonsumsi Warga RI hindari risiko kesehatanmu

Waspada! 10 Jenis Ikan Populer Ini Ternyata Tinggi Merkuri

Ikan memang sumber protein yang sangat baik dan penting untuk kesehatan kita. Tapi, tahukah kamu kalau beberapa jenis ikan yang sering kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung merkuri yang cukup tinggi? Pencemaran laut menjadi penyebab utama kontaminasi merkuri pada ikan-ikan ini.

Sebenarnya, hampir semua ikan mengandung merkuri dalam jumlah tertentu. Namun, beberapa jenis memiliki kadar yang lebih tinggi dan berpotensi menimbulkan efek buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Yuk, kita kenali jenis-jenis ikan tersebut agar bisa lebih bijak dalam memilih sumber protein!

Merkuri sendiri adalah unsur alami yang bisa ditemukan di udara, air, dan tanah. Aktivitas industri seperti pembakaran batu bara dan letusan gunung berapi bisa melepaskan merkuri ke lingkungan. Data dari Food and Drug Administration (FDA) menunjukkan beberapa jenis ikan berikut memiliki kadar merkuri yang perlu diperhatikan:

Daftar Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

  • Ikan Tuna (0,350 ppm): Beberapa jenis tuna, terutama tuna albacore, memiliki kadar merkuri yang signifikan. Perhatikan porsi konsumsinya ya!
  • Ikan King Mackerel (0,730 ppm): Berbeda dengan makarel kalengan biasa, King Mackerel berukuran besar dan bisa mencapai berat 40 kg. Meski digemari pemancing, sebaiknya hindari konsumsi ikan ini karena kandungan merkurinya tinggi.
  • Ikan Tuna Mata Besar atau Big Eye Tuna (0.689 ppm): Bentuknya mirip torpedo dan bisa tumbuh hingga 236 cm. Rasanya memang mirip tuna lain, tapi kandungan merkurinya lebih tinggi.
  • Lobster (0,166 ppm): Siapa yang bisa menolak kelezatan lobster? Sayangnya, seafood populer ini juga mengandung merkuri dalam kadar sedang.
  • Ikan Todak atau Swordfish (0,995 ppm): Dagingnya tebal, lembut, dan gurih, sering dijadikan steak. Di pasar, biasanya dijual dalam bentuk fillet beku, mirip ikan dori.
  • Ikan Hiu (0,979 ppm): Meskipun dikenal sebagai predator laut yang menakutkan, di beberapa budaya, daging hiu dianggap sebagai hidangan istimewa.
  • Ikan Jabad atau Tilefish (1,123 ppm): Inilah salah satu ikan dengan kandungan merkuri tertinggi. Umur hidupnya yang panjang menjadi salah satu penyebabnya.
  • Ikan Orange Roughy (0,571 ppm): Ikan predator ini hidup di gunung bawah laut dan bisa hidup hingga 150 tahun, membuatnya kaya akan merkuri.
  • Ikan Marlin (0,485 ppm): Dagingnya lembut, juicy, dan sedikit asam dengan aroma laut yang khas. Sayangnya, ikan ini juga mengandung merkuri yang cukup tinggi.
  • Ikan Barramundi atau Bass (0.167 ppm): Banyak ditemukan di wilayah Hindia-Pasifik Barat, termasuk Indonesia. Meski kadar merkurinya sedang, tetap perlu diperhatikan konsumsinya.

Jadi, itulah daftar 10 jenis ikan yang perlu kamu waspadai karena kandungan merkurinya. Selalu bijak dalam memilih sumber protein ya! Kesehatanmu adalah yang utama.

Mengonsumsi ikan memang penting untuk mendapatkan protein dan nutrisi lainnya. Tapi, bagaimana caranya agar kita tetap aman dari risiko paparan merkuri? Ikuti tips berikut ini ya!

1. Pilih Ikan dengan Bijak - Utamakan ikan-ikan kecil seperti teri, sarden, atau lele. Ikan-ikan kecil biasanya memiliki kadar merkuri yang lebih rendah dibandingkan ikan-ikan predator besar.

Contohnya, daripada sering makan tuna, coba lebih sering mengonsumsi sarden yang kaya akan omega-3 dan lebih aman dari merkuri.

2. Batasi Konsumsi Ikan Tinggi Merkuri - Jika kamu tetap ingin mengonsumsi ikan-ikan seperti tuna atau todak, batasi porsinya dan jangan terlalu sering.

Misalnya, cukup makan tuna sekali seminggu saja, dan kombinasikan dengan sumber protein lain seperti ayam atau tahu.

3. Variasikan Jenis Ikan yang Dikonsumsi - Jangan hanya terpaku pada satu jenis ikan saja. Dengan memvariasikan jenis ikan, kamu bisa mengurangi risiko paparan merkuri yang berlebihan.

Coba ganti-ganti antara ikan kembung, ikan tenggiri, dan ikan nila setiap minggunya.

4. Perhatikan Sumber Ikan - Usahakan untuk membeli ikan dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Ikan yang berasal dari perairan yang bersih tentu lebih aman dikonsumsi.

Pilihlah ikan dari pasar atau supermarket yang jelas asal-usulnya, atau langsung dari nelayan lokal yang terpercaya.

5. Konsumsi Ikan Sesuai Rekomendasi Usia dan Kondisi - Ibu hamil, menyusui, dan anak-anak perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi ikan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.

Misalnya, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi ikan hiu sama sekali karena kandungan merkurinya sangat tinggi.

Apakah benar semua ikan mengandung merkuri, Pak Budi?

Menurut Dr. Siti, ahli gizi dari Universitas Indonesia, "Benar, hampir semua ikan mengandung merkuri dalam jumlah tertentu. Namun, kadarnya bervariasi tergantung jenis ikan, ukuran, dan habitatnya. Ikan-ikan predator besar seperti hiu dan todak cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi karena mereka memakan ikan-ikan kecil yang juga terpapar merkuri."

Bagaimana cara mengetahui apakah ikan yang saya beli mengandung merkuri tinggi, Bu Ani?

Menurut Bapak Agus, seorang nelayan senior, "Sulit untuk mengetahui secara visual apakah ikan mengandung merkuri tinggi. Cara terbaik adalah dengan mengetahui jenis ikan yang berpotensi mengandung merkuri tinggi dan membatasi konsumsinya. Selain itu, belilah ikan dari sumber yang terpercaya."

Apakah merkuri dalam ikan bisa hilang jika dimasak, Mas Joko?

Menurut Chef Rina, seorang ahli masak seafood, "Sayangnya, merkuri tidak bisa hilang meskipun ikan dimasak dengan suhu tinggi. Memasak ikan hanya akan menghilangkan bakteri dan kuman, tetapi tidak mempengaruhi kandungan merkurinya. Jadi, tetaplah berhati-hati dalam memilih jenis dan porsi ikan yang dikonsumsi."

Apa efek samping jika terlalu banyak mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri, Mbak Rini?

Menurut Dr. Herman, seorang dokter umum, "Paparan merkuri yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada sistem saraf. Gejala yang mungkin timbul antara lain tremor, gangguan penglihatan, gangguan koordinasi, dan bahkan kerusakan otak. Ibu hamil dan anak-anak sangat rentan terhadap efek buruk merkuri, jadi perlu sangat berhati-hati."