Penyelundupan Beras,Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat Rugikan Negara Miliaran Rupiah

Selasa, 29 April 2025 oleh journal

Penyelundupan Beras,Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat Rugikan Negara Miliaran Rupiah

Bakamla Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat

Drama di perairan Sei Nyamuk Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara! Bakamla RI berhasil menggagalkan penyelundupan 5 ton beras dan 14,6 ton gula pasir asal Malaysia pada Minggu (27/4/2025). KM Lintas Samudra 07, yang ditangkap oleh KN Gajah Laut-404, diduga dimiliki oleh oknum Polairud, meskipun bukti tertulis masih belum ditemukan.

Berawal dari informasi Indonesia Maritime Information Center (IMIC) yang memantau pergerakan kapal secara real-time, aktivitas mencurigakan KM Lintas Samudra 07 terdeteksi di posisi 03°26'463"N - 117°31'121"E. "Kapal yang berlayar wajib memancarkan sinyal Automatic Identification System (AIS). Jika tidak, kami curigai," jelas Kolonel Bakamla Gugun SR, Pranata Humas Ahli Madya, kepada detikKalimantan.

Laporan IMIC dan informasi dari Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) mendorong KN Gajah Laut-404 untuk segera memeriksa kapal tersebut. Hasilnya? Ditemukan 500 karung beras (5 ton) dan 400 pak gula pasir (14,6 ton) tanpa dokumen resmi, mulai dari Surat Persetujuan Berlayar (SPB), dokumen muatan, dokumen impor, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), hingga sertifikat keterampilan pelaut. "Kapal ini bahkan tidak punya alat komunikasi yang layak," tambah Gugun.

Penangkapan berlangsung lancar tanpa perlawanan dari awak kapal. Kapal dan barang bukti diamankan di Tarakan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dugaan Keterlibatan Oknum Polairud

Kasus ini semakin menarik dengan dugaan keterlibatan oknum Polairud Polda Kaltara. Seorang informan terpercaya, Yosua (nama samaran), mengungkapkan bahwa ABK KM Lintas Samudra menyebut pemilik kapal berinisial L, diduga anggota Polairud. "Saat kapal bersandar dan barang bukti diamankan, L tiba-tiba muncul di buritan kapal Bakamla, seolah sudah menunggu. Ia memperkenalkan diri sebagai pemilik kapal dan ingin berkoordinasi," ungkap Yosua.

Kolonel Gugun belum mengonfirmasi keterlibatan L. "Kami belum bisa menyampaikan itu. Tugas kami menangkap kapal yang melanggar. Soal pemilik, itu bagian penyelidikan instansi berwenang," tegasnya. Bakamla, yang tidak memiliki kewenangan penyelidikan pidana, telah menyerahkan kasus ini ke instansi terkait seperti KPLP, Polairud, kepolisian, atau TNI AL.

Komitmen Bakamla dan Sinergi Lintas Instansi

Penangkapan ini membuktikan komitmen Bakamla dalam menjaga keamanan perairan Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan rawan penyelundupan. "Kaltara adalah jalur krusial. Kami pantau semua pergerakan kapal melalui IMIC. Yang mencurigakan, kami tindak tegas," ujar Gugun.

Bakamla terus menyusun strategi, termasuk patroli bersama Polairud, Bea Cukai, KKP, dan TNI, untuk menghadapi tantangan luasnya wilayah perairan dan dinamika kegiatan ilegal. "Kami evaluasi setiap operasi untuk memperbaiki rencana strategis. Patroli akan lebih intens ke depan," katanya.

Operasi Bakamla di Kaltara berbasis di beberapa lokasi, termasuk Manado, namun detailnya dirahasiakan. Penangkapan KM Lintas Samudra 07 adalah hasil sinergi IMIC, Rapala, dan kolaborasi lintas instansi. Gugun juga mengimbau pelaku pelayaran untuk mematuhi aturan, khususnya penggunaan AIS. "AIS membantu kami pantau kapal secara akurat. Patuhi aturan, atau Bakamla akan bertindak," tegasnya.

Berikut beberapa tips untuk berlayar dengan aman dan terhindar dari masalah hukum di laut:

1. Lengkapilah Dokumen Kapal - Pastikan semua dokumen kapal, seperti SPB, dokumen muatan, dan SIUP, lengkap dan valid. Ini seperti membawa KTP saat berkendara, penting untuk identifikasi dan legalitas.

2. Aktifkan AIS - Pastikan AIS selalu aktif. Ini seperti lampu kendaraan di malam hari, membantu kapal lain mengetahui keberadaan Anda dan menghindari tabrakan, sekaligus memudahkan otoritas memantau pergerakan kapal.

3. Pastikan Alat Komunikasi Berfungsi - Radio dan alat komunikasi lain harus berfungsi dengan baik. Bayangkan jika mobil Anda mogok di tempat sepi tanpa sinyal ponsel, alat komunikasi di laut sama pentingnya untuk meminta bantuan darurat.

4. Pahami Aturan Pelayaran - Kenali dan patuhi aturan pelayaran yang berlaku. Seperti rambu lalu lintas di jalan raya, aturan pelayaran dibuat untuk keselamatan dan ketertiban.

5. Waspadai Cuaca - Periksa prakiraan cuaca sebelum berlayar. Cuaca buruk di laut bisa sangat berbahaya, jadi pastikan Anda siap dan tahu apa yang harus dilakukan.

6. Laporkan Aktivitas Mencurigakan - Jika melihat aktivitas mencurigakan di laut, segera laporkan ke otoritas terdekat. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan laut kita.

Bagaimana cara melaporkan aktivitas ilegal di laut, Pak Laksamana Yudo Margono?

Masyarakat dapat melaporkan aktivitas ilegal di laut, seperti penyelundupan, kepada aparat keamanan terdekat, termasuk TNI AL, Bakamla, Polairud, atau melalui hotline yang tersedia. Informasi yang akurat dan detail sangat membantu kami dalam menindaklanjuti laporan tersebut.

Apa pentingnya AIS bagi kapal, Bu Susi Pudjiastuti?

AIS sangat krusial untuk keselamatan dan keamanan di laut. Dengan AIS aktif, kapal dapat diidentifikasi dan dipantau, memudahkan koordinasi, mencegah tabrakan, dan membantu pencarian dan pertolongan jika terjadi kecelakaan. Mematikan AIS sama saja dengan menyembunyikan identitas kapal, dan ini mencurigakan.

Apa sanksi bagi kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap, Pak Budi Karya Sumadi?

Kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap akan ditindak sesuai aturan yang berlaku. Sanksinya bervariasi, mulai dari denda, penyitaan kapal, hingga proses hukum. Kami mengimbau semua pemilik kapal untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan dokumen mereka.

Bagaimana Bakamla meningkatkan keamanan di perairan Kaltara, Pak Aan Kurnia?

(Sebagai Jubir Bakamla) Kami meningkatkan keamanan di perairan Kaltara dengan memperkuat patroli, meningkatkan sinergi dengan instansi terkait, memanfaatkan teknologi seperti IMIC, dan memberdayakan masyarakat pesisir melalui program Rapala. Kami juga terus mengevaluasi dan memperbaiki strategi untuk menghadapi dinamika ancaman di wilayah perbatasan.