Ketahui Fakta Sebenarnya, Tomat Itu Buah atau Sayur? Temukan Jawaban Ilmiahnya sekarang!
Minggu, 11 Mei 2025 oleh journal
Tomat: Buah Atau Sayur? Ungkap Kebenarannya Secara Ilmiah!
Pertanyaan klasik seperti "Mana duluan, ayam atau telur?" mungkin sudah sering kita dengar. Tapi, ada satu lagi perdebatan yang tak kalah seru dan seringkali membingungkan: Apakah tomat itu sebenarnya buah atau sayur?
Perdebatan ini kerap muncul, mulai dari obrolan santai di meja makan, diskusi serius di kelas Biologi, sampai perdebatan panjang di forum-forum online. Ada yang yakin tomat itu buah karena punya biji, sementara yang lain bersikeras itu sayur karena lebih sering diolah dalam masakan gurih bersama wortel dan bawang, bukan disantap sebagai hidangan penutup seperti apel atau pisang.
Lalu, bagaimana sebenarnya menurut sains? Yuk, kita bedah bersama!
Dari Sudut Pandang Botani: Tomat Jelas Buah!
Menurut klasifikasi botani, yang berfokus pada karakteristik fisiologis tanaman (struktur, fungsi, dan organisasi), seperti yang dijelaskan dalam artikel "Classification of fruits and vegetables" oleh Pennington JAT & Fisher RA di Jurnal of Food Composition and Analysis, buah didefinisikan sebagai bagian tanaman yang berkembang dari ovarium bunga dan mengandung biji.
Tomat, yang secara ilmiah dikenal sebagai Solanum lycopersicum, memenuhi semua kriteria tersebut. Ia tumbuh dari bunga tanaman tomat, di dalamnya terdapat biji, dan berperan penting dalam reproduksi tanaman. Dengan definisi ini, tomat masuk dalam kategori yang sama dengan buah-buahan lain seperti apel, pisang, dan stroberi.
Namun, seorang ahli gizi, koki, atau bahkan nenek kita, mungkin akan menggunakan sistem klasifikasi kuliner yang sedikit berbeda. Klasifikasi ini lebih didasarkan pada bagaimana tanaman tersebut digunakan dan profil rasanya.
Dalam dunia kuliner, sayuran umumnya memiliki tekstur yang lebih keras, rasa yang cenderung hambar, dan seringkali memerlukan proses pemasakan dalam hidangan seperti sup, semur, atau tumisan. Sementara itu, 'buah' biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut, rasa manis atau asam, dan seringkali dinikmati mentah atau dalam hidangan penutup atau selai.
Tomat memang memiliki rasa yang sedikit manis dan bisa dinikmati mentah. Tapi, kita juga sering mengolahnya dalam hidangan gurih, inilah yang membuat kita sering menganggap tomat sebagai sayuran.
Dualisme Klasifikasi: Botani vs. Kuliner
Jadi, mengapa tomat bisa diklasifikasikan dengan dua cara yang berbeda dan membingungkan? Sebenarnya, setiap definisi memiliki tujuannya masing-masing.
Singkatnya, jika seseorang bertanya apakah tomat itu buah atau sayur, jawaban ilmiahnya adalah buah. Namun, wajar saja jika dalam percakapan sehari-hari tentang masakan, orang menyebut tomat sebagai sayuran karena cara penggunaannya.
Tahukah kamu? Perdebatan mengenai status tomat sebagai buah atau sayur pernah menjadi isu hukum di Amerika Serikat! Pada tahun 1893, dalam kasus Nix v. Hedden, para pedagang buah menentang pajak impor yang dikenakan pada tomat, dengan alasan bahwa tomat adalah buah dan seharusnya tidak dikenakan pajak sayuran.
Namun, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa untuk tujuan Undang-Undang Tarif saat itu, tomat dikategorikan sebagai sayuran berdasarkan penggunaan umumnya di masyarakat. Putusan ini hanya berlaku untuk tujuan perpajakan dan tidak mengubah klasifikasi botani tomat.
Jadi, jangan bingung lagi! Nikmati saja tomat dalam salad segar atau saus pasta lezatmu.
Kandungan Gizi Tomat: Lebih dari Sekadar Rasa Segar
Selain rasanya yang segar dan serbaguna, tomat juga kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Dalam 100 gram tomat segar, terdapat berbagai nutrisi penting, antara lain:
- Kalori: Sekitar 18 kkal
- Vitamin C: 13,7 mg (sekitar 15% dari kebutuhan harian)
- Vitamin A: 833 IU (mendukung kesehatan mata)
- Likopen: Antioksidan kuat yang memberikan warna merah pada tomat
- Kalium: 237 mg (mendukung fungsi jantung dan otot)
- Serat: 1,2 gram (membantu pencernaan)
- Folat: 15 µg (penting untuk pembentukan sel darah merah)
- Vitamin K: 7,9 µg (mendukung pembekuan darah)
Tomat juga mengandung magnesium, fosfor, dan vitamin B kompleks dalam jumlah kecil. Karena kandungan gizinya yang melimpah, manfaat tomat pun sangat beragam, di antaranya:
- Menjaga Kesehatan Jantung: Likopen membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah. Kalium juga berperan menjaga tekanan darah stabil.
- Mendukung Kesehatan Mata: Vitamin A dan likopen melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, mencegah gangguan penglihatan seperti katarak.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin C yang tinggi memperkuat sistem imun, membantu melawan infeksi, dan mempercepat penyembuhan luka.
- Menjaga Kesehatan Kulit: Likopen dan vitamin C sebagai antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan penuaan dini. Tomat sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang melembapkan.
- Mendukung Pencernaan: Serat melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kandungan air yang tinggi mendukung hidrasi tubuh.
- Berpotensi Mencegah Kanker: Penelitian menunjukkan likopen dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat dan payudara, karena sifat antioksidannya.
Buah yang Sering Dikira Sayur: Tomat Bukan Satu-satunya!
Selain tomat, beberapa buah lain juga sering dianggap sebagai sayuran, lho!
- Terong: Meskipun sering dianggap sayuran, terong adalah buah dan termasuk dalam kategori berry karena mengandung biji dan tumbuh dari bunga.
- Labu dan Zukini: Keduanya adalah buah karena berasal dari bunga yang membutuhkan penyerbukan. Namun, dalam masakan, labu sering diolah seperti sayuran.
- Mentimun: Berkerabat dengan labu, mentimun adalah buah karena mengandung biji dan berkembang dari bunga, meskipun sering dianggap sayuran dalam salad atau acar.
- Kacang Polong: Kacang polong adalah buah karena polongnya mengandung biji yang bisa ditanam untuk memperbanyak tanaman, tetapi sering disebut sayuran dalam konteks kuliner.
- Okra: Polong okra yang mengandung biji adalah buah, meskipun populer sebagai "sayuran" dalam masakan tertentu.
- Paprika: Baik paprika manis maupun pedas adalah buah karena berasal dari bunga dan mengandung biji, meskipun selalu dianggap sayuran dalam masakan.
- Zaitun: Zaitun adalah buah karena berasal dari bunga pohon zaitun, tetapi sering dianggap sayuran karena rasanya yang tidak manis.
Setelah tahu betapa bermanfaatnya tomat, yuk simak beberapa tips untuk mengolah dan memanfaatkannya secara maksimal!
1. Pilih Tomat yang Matang Sempurna - Tomat yang matang sempurna akan memberikan rasa yang lebih manis dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Pilih tomat yang berwarna merah merata, terasa berat di tangan, dan sedikit lunak saat ditekan lembut.
Contohnya, untuk membuat saus pasta, gunakan tomat Roma yang matang karena dagingnya tebal dan rasanya manis.
2. Simpan Tomat dengan Benar - Jangan simpan tomat di dalam kulkas! Suhu dingin dapat merusak tekstur dan rasa tomat. Simpan tomat di suhu ruangan, jauh dari sinar matahari langsung.
Jika tomat sudah dipotong, simpan di dalam wadah kedap udara di dalam kulkas dan gunakan dalam 1-2 hari.
3. Manfaatkan Tomat untuk Perawatan Kulit - Tomat mengandung antioksidan yang baik untuk kulit. Anda bisa membuat masker wajah alami dengan menghaluskan tomat dan mengoleskannya ke wajah selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air bersih.
Masker tomat dapat membantu mencerahkan kulit, mengurangi peradangan, dan mengatasi jerawat.
4. Jangan Buang Kulit Tomat - Kulit tomat mengandung likopen yang tinggi. Saat membuat saus atau sup tomat, jangan buang kulitnya. Kulit tomat akan menambah rasa dan kandungan nutrisi pada masakan Anda.
Anda bisa merebus kulit tomat untuk membuat kaldu atau mengeringkannya di oven untuk dijadikan bubuk penyedap alami.
Apakah benar tomat bisa membantu menurunkan berat badan, menurut pendapat Rina?
Menurut Dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, tomat memiliki kandungan air dan serat yang tinggi, sehingga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu mengontrol nafsu makan. Namun, tomat bukanlah solusi ajaib untuk menurunkan berat badan. Tetap dibutuhkan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Kata Budi, apakah tomat organik lebih baik daripada tomat biasa?
Menurut Chef Juna Rorimpandey, seorang chef ternama, tomat organik memiliki rasa yang lebih otentik dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi karena ditanam tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Namun, tomat biasa juga tetap bermanfaat bagi kesehatan dan bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
Apakah tomat bisa menyebabkan asam urat naik, seperti yang dikatakan oleh Siti?
Menurut Dr. Zaidul Akbar, seorang ahli kesehatan herbal, tomat mengandung purin dalam jumlah yang relatif rendah, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan asam urat naik. Namun, bagi orang yang sensitif terhadap purin, sebaiknya konsumsi tomat dalam jumlah sedang.
Apa manfaat tomat bagi ibu hamil, menurut pendapat Ani?
Menurut bidan Ayu Lestari, tomat kaya akan vitamin C, folat, dan likopen yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Vitamin C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, folat penting untuk mencegah cacat lahir pada janin, dan likopen melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.