Inilah Mahalnya Tarif Parkir Purwokerto Half Marathon Dikeluhkan Peserta Bikin Dompet Menjerit rasakan dampaknya sekarang juga

Rabu, 14 Mei 2025 oleh journal

Inilah Mahalnya Tarif Parkir Purwokerto Half Marathon Dikeluhkan Peserta Bikin Dompet Menjerit rasakan dampaknya sekarang juga

Tarif Parkir Purwokerto Half Marathon Dikeluhkan Peserta: Benarkah 'Getok Harga'?

Ajang Purwokerto Half Marathon 2025 yang digelar di Menara Teratai, Minggu (11/5/2025) lalu, seharusnya menjadi momen membanggakan bagi kota Purwokerto. Namun, di balik kemeriahan acara, sejumlah peserta justru melayangkan keluhan terkait tarif parkir yang dinilai tidak wajar.

Beberapa peserta mengeluhkan mahalnya tarif parkir yang dipatok untuk sepeda motor sebesar Rp5 ribu dan mobil sebesar Rp10 ribu. Ironisnya, pembayaran dilakukan di muka tanpa disertai karcis parkir resmi. Padahal, lokasi parkir tersebut diarahkan langsung oleh panitia penyelenggara.

Saladin, seorang peserta asal Purwokerto, mengungkapkan kekagetannya. "Saya kaget, parkir motor sampai Rp5 ribu. Tidak ada karcis, tidak ada arahan dari petugas parkir, tapi langsung ditarik bayaran. Ini siapa yang menentukan tarifnya?" ujarnya, Senin (12/5/2025).

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Dika, warga Sokaraja. Ia bahkan sudah dimintai tarif parkir yang sama sehari sebelumnya saat mengambil perlengkapan lari dari panitia. Dika menilai pelayanan parkir sangat buruk dan mengecewakan. "Citra acara yang diikuti peserta dari berbagai daerah ini justru tercoreng oleh juru parkir yang tidak melayani dengan baik. Peserta dari luar kota pasti akan berpikir negatif soal Purwokerto," keluhnya.

Purba, peserta asal Somagede, Banyumas, juga merasakan kekecewaan yang sama. Ia merasa gerah dengan masalah parkir yang tak kunjung selesai di Kabupaten Banyumas. Menurutnya, banyak petugas parkir yang memanfaatkan momen (ajimumpung) seperti saat gelaran Half Marathon tersebut. "Bicara soal parkir di Purwokerto, bahkan di seluruh Kabupaten Banyumas, masalah parkir tidak selesai-selesai. Setiap ada event, tarif parkirnya pasti 'getok' dan tanpa karcis," tegasnya.

Seorang peserta dari Palembang, Sumatera Selatan, memaklumi mahalnya tarif parkir saat ada event besar. Namun, ia menyoroti apakah hasil pungutan parkir tersebut masuk ke kas daerah atau tidak. Ia juga menyoroti penampilan juru parkir yang kurang profesional. "Biaya parkir event kemarin memang mahal, tapi tidak apa-apa, karena biasanya kalau ada event besar selalu jadi kesempatan untuk mengutip parkir lebih mahal. Cuma, yang jadi sorotan saya, pengelola parkirnya resmi atau tidak? Terlebih penampilan tukang parkirnya yang berpenampilan preman, jadi membuat kurang nyaman. Jadi kita mengeluarkan biaya parkir banyak itu buat daerah apa buat preman," ujarnya usai acara.

Masalah parkir ini sudah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa warganet bahkan menjuluki Purwokerto sebagai "Kota Sejuta Parkir" karena banyaknya area yang seharusnya tidak ada parkir, namun justru dipungut biaya, seperti di depan gerai ATM, minimarket, dan objek wisata. Tarif yang dikenakan pun seringkali tidak sesuai dengan peraturan daerah dan tanpa disertai karcis. Ada pula warganet yang berkelakar "Purwokerto, P-nya adalah Parkir".

Supaya pengalamanmu saat menghadiri event di Purwokerto tetap menyenangkan dan terhindar dari masalah parkir yang meresahkan, ikuti tips berikut ini:

1. Cari Informasi Tarif Parkir Resmi - Sebelum berangkat, coba cari informasi mengenai tarif parkir resmi di sekitar lokasi acara. Biasanya, informasi ini bisa ditemukan di website resmi pemerintah daerah atau media sosial resmi penyelenggara acara. Misalnya, Pemkab Banyumas biasanya mengumumkan tarif parkir resmi saat event besar melalui akun Instagram mereka.

Dengan mengetahui tarif resmi, kamu bisa lebih siap dan tidak kaget jika ada petugas parkir yang menawarkan tarif yang berbeda.

2. Parkir di Lokasi Resmi yang Disediakan Panitia - Usahakan untuk parkir di lokasi resmi yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara. Lokasi parkir resmi biasanya memiliki petugas yang jelas dan karcis parkir yang sah.

Hindari parkir di lokasi yang tidak jelas atau di pinggir jalan yang tidak teratur, meskipun harganya mungkin lebih murah. Ini bisa mengurangi risiko 'getok harga' dan juga menjaga keamanan kendaraanmu.

3. Tanyakan Tarif Parkir Sebelum Parkir - Jangan ragu untuk menanyakan tarif parkir kepada petugas sebelum kamu memarkirkan kendaraan. Pastikan tarif yang disebutkan sesuai dengan tarif resmi yang berlaku.

Jika tarifnya terlalu mahal atau tidak sesuai, kamu bisa mencari lokasi parkir lain yang lebih terjangkau.

4. Minta Karcis Parkir - Setiap kali membayar parkir, pastikan kamu selalu meminta karcis parkir. Karcis parkir adalah bukti pembayaran yang sah dan bisa kamu gunakan jika terjadi masalah atau keluhan di kemudian hari.

Periksa juga apakah karcis tersebut mencantumkan tarif parkir, tanggal, dan cap resmi dari pengelola parkir.

5. Laporkan Jika Ada Pungutan Liar - Jika kamu merasa dirugikan karena tarif parkir yang terlalu mahal atau pungutan liar, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. Kamu bisa melaporkannya kepada Dinas Perhubungan setempat atau melalui media sosial resmi pemerintah daerah.

Dengan melaporkan pungutan liar, kamu turut membantu memberantas praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

6. Gunakan Transportasi Umum atau Ojek Online - Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum atau ojek online saat menghadiri event di Purwokerto. Selain lebih praktis, kamu juga tidak perlu repot mencari tempat parkir dan khawatir dengan tarif parkir yang mahal.

Apalagi, sekarang sudah banyak aplikasi transportasi online yang menawarkan promo-promo menarik yang bisa membuat perjalananmu lebih hemat.

Apa kata Bapak Budi mengenai tarif parkir yang mahal saat Purwokerto Half Marathon?

Menurut Bapak Budi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, "Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait pengelolaan parkir saat event Purwokerto Half Marathon. Kami akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan pungutan liar dan memastikan tarif parkir sesuai dengan peraturan yang berlaku."

Bagaimana pendapat Ibu Susi, seorang peserta lari, tentang masalah parkir ini?

Ibu Susi, seorang peserta lari dari Jakarta, mengatakan, "Sebenarnya acara Purwokerto Half Marathon ini bagus sekali, tapi sayang sekali masalah parkir ini cukup mengganggu. Semoga ke depannya ada perbaikan agar peserta bisa lebih nyaman."

Apa solusi dari Mas Joko, seorang pengamat transportasi, untuk mengatasi masalah parkir di Purwokerto?

Mas Joko, seorang pengamat transportasi, menyarankan, "Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan parkir, terutama saat ada event-event besar. Selain itu, perlu juga adanya sosialisasi yang lebih gencar mengenai tarif parkir resmi kepada masyarakat."

Menurut Mbak Ani, seorang pemilik UMKM di sekitar Menara Teratai, apakah tarif parkir mempengaruhi bisnisnya?

Mbak Ani, seorang pemilik UMKM di sekitar Menara Teratai, menjelaskan, "Tentu saja tarif parkir yang mahal bisa mempengaruhi bisnis kami. Jika parkir mahal, orang jadi malas datang dan membeli produk kami. Semoga ada solusi yang baik untuk semua pihak."

Apa himbauan dari Bapak Herman, seorang tokoh masyarakat Banyumas, terkait masalah parkir ini?

Bapak Herman, seorang tokoh masyarakat Banyumas, menghimbau, "Mari kita bersama-sama menjaga citra Purwokerto sebagai kota yang ramah dan nyaman bagi semua orang. Jangan sampai masalah parkir ini merusak nama baik kota kita. Kita harus saling mengingatkan dan melaporkan jika ada praktik-praktik yang merugikan."