Ketahui 8 Makanan dan Minuman Terbaik Untuk Kesehatan Hati agar tubuh selalu fit

Kamis, 22 Mei 2025 oleh journal

Ketahui 8 Makanan dan Minuman Terbaik Untuk Kesehatan Hati agar tubuh selalu fit

8 Makanan dan Minuman Terbaik untuk Kesehatan Hati Anda

Hati adalah organ vital yang bekerja tanpa lelah untuk menjaga tubuh kita tetap sehat. Bayangkan hati sebagai pabrik pemurnian utama, menyaring racun, membantu pencernaan dengan memproduksi empedu, mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, serta menyimpan vitamin dan mineral penting. Karena perannya yang sangat penting, menjaga kesehatan hati adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan kita. Lalu, apa saja makanan dan minuman yang bisa kita konsumsi untuk mendukung fungsi hati yang optimal? Mari kita simak daftar berikut ini!

1. Kopi: Secangkir Perlindungan untuk Hati

Siapa sangka, kopi ternyata menjadi salah satu minuman terbaik untuk menjaga kesehatan hati? Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat melindungi hati dari berbagai penyakit, bahkan pada mereka yang sudah memiliki masalah hati. Sebuah tinjauan studi di tahun 2016 menemukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko sirosis (kerusakan hati permanen) dan kanker hati. Lebih dari itu, kopi juga berkontribusi pada penurunan risiko kematian pada penderita penyakit hati kronis, terutama jika mengonsumsi setidaknya 3 cangkir sehari.

2. Teh Hijau: Kaya Antioksidan untuk Hati yang Lebih Sehat

Teh hijau terkenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, dan manfaatnya bagi penderita penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) sudah terbukti. Tinjauan dari 15 studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa teh hijau mampu menurunkan kadar enzim hati. Studi lain juga menemukan bahwa konsumsi ekstrak teh hijau selama 12 minggu dapat secara signifikan memperbaiki fungsi hati. Bahkan, orang yang rutin minum empat cangkir teh hijau atau lebih per hari memiliki risiko lebih rendah terkena kanker hati.

3. Jeruk Bali: Kekuatan Antioksidan untuk Melawan Peradangan

Jeruk bali mengandung dua antioksidan utama, yaitu naringenin dan naringin, yang memiliki efek antiinflamasi dan melindungi sel-sel hati. Analisis pada tahun 2023 menunjukkan bahwa antioksidan ini juga berperan dalam memperlambat perkembangan fibrosis hati, kondisi berbahaya akibat peradangan kronis yang memicu pembentukan jaringan ikat berlebihan di hati.

4. Blueberry dan Cranberry: Si Kecil yang Kaya Manfaat untuk Hati

Buah beri, khususnya blueberry dan cranberry, mengandung antosianin, antioksidan yang memberikan warna khas pada buah-buahan ini dan menawarkan banyak manfaat kesehatan. Studi tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi suplemen cranberry selama enam bulan dapat membantu memperbaiki kondisi perlemakan hati pada penderita NAFLD. Selain itu, ekstrak blueberry diketahui mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hati dalam studi laboratorium, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

5. Anggur: Manis dan Bermanfaat untuk Hati

Anggur, terutama yang berwarna merah atau ungu, kaya akan senyawa tanaman yang bermanfaat untuk hati. Sebuah studi pada tahun 2020 pada hewan menemukan bahwa konsumsi anggur dan jus anggur bisa menurunkan peradangan, mencegah kerusakan sel, serta meningkatkan kadar antioksidan. Meskipun studi tahun 2022 menunjukkan bahwa manfaat ini belum terbukti konsisten pada manusia, anggur tetap menjadi pilihan yang lezat dan berpotensi baik untuk kesehatan.

6. Kaktus Pir Berduri: Perlindungan Hati Alami

Kaktus pir berduri (Opuntia ficus-indica) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan dan gangguan hati. Penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu meredakan gejala mabuk serta melindungi hati dari kerusakan akibat alkohol berkat sifat antiinflamasi dan antioksidannya.

7. Jus Buah Bit: Mengurangi Stres Oksidatif pada Hati

Buah bit kaya akan nitrat dan betalain, sejenis antioksidan yang membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan pada hati. Penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun penelitian pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi manfaatnya secara klinis.

8. Brokoli dan Sayuran Cruciferous Lainnya: Detoksifikasi Alami untuk Hati

Sayuran cruciferous, seperti brokoli, kubis brussel, kubis, kale, dan kembang kol, dikenal karena kandungan seratnya yang tinggi dan rasanya yang khas. Sayuran ini juga kaya akan senyawa tanaman yang bermanfaat. Penelitian menunjukkan bahwa sayuran cruciferous mengandung senyawa tertentu yang mengubah proses detoksifikasi dan melindungi dari senyawa berbahaya. Dalam sebuah penelitian tahun 2016, tikus yang diberi brokoli mengalami lebih sedikit tumor atau penyakit hati berlemak dibandingkan tikus dalam kelompok kontrol. Meskipun penelitian pada manusia terbatas, sayuran cruciferous tampak menjanjikan sebagai makanan yang bermanfaat bagi kesehatan hati.

9. Kacang-kacangan: Sumber Nutrisi Penting untuk Hati yang Sehat

Kacang-kacangan kaya akan beberapa nutrisi utama, termasuk lemak sehat, antioksidan, vitamin E dan senyawa tanaman yang bermanfaat. Komposisi ini bertanggung jawab atas beberapa manfaat kesehatan. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pola makan yang lebih banyak mengandung kacang-kacangan dikaitkan dengan penurunan risiko NAFLD. Meskipun diperlukan lebih banyak studi berkualitas tinggi, data awal menunjukkan bahwa kacang-kacangan merupakan kelompok makanan penting untuk kesehatan hati.

10. Ikan Berlemak: Omega-3 untuk Mengurangi Peradangan Hati

Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3, yang merupakan lemak sehat yang membantu mengurangi peradangan dan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Analisis tahun 2016 menemukan bahwa asam lemak omega-3 membantu menurunkan lemak hati dan trigliserida pada mereka yang menderita NAFLD atau steatohepatitis nonalkohol.

11. Minyak Zaitun: Lemak Sehat untuk Hati yang Lebih Baik

Minyak zaitun dianggap sebagai lemak sehat karena memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk efek positif pada kesehatan jantung dan metabolisme. Minyak zaitun juga berdampak positif pada hati. Menurut sebuah penelitian dari tahun 2018, mengikuti diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat dikaitkan dengan penurunan risiko perlemakan hati pada orang dewasa yang lebih tua. Beberapa penelitian lain telah menemukan efek serupa dari konsumsi minyak zaitun pada manusia, termasuk berkurangnya akumulasi lemak di hati dan peningkatan kadar enzim hati dalam darah. Akumulasi lemak di hati merupakan bagian dari tahap pertama penyakit hati. Itulah sebabnya efek positif minyak zaitun pada lemak hati, serta aspek kesehatan lainnya, menjadikannya bagian penting dari pola makan sehat.

Setelah mengetahui berbagai makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan hati, mari kita terapkan beberapa tips praktis dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, perubahan kecil bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan Anda!

1. Mulai hari dengan secangkir kopi atau teh hijau - Gantikan minuman manis Anda dengan kopi atau teh hijau. Keduanya kaya akan antioksidan yang dapat melindungi hati Anda. Contohnya, nikmati secangkir kopi hitam tanpa gula di pagi hari.

Keduanya kaya akan antioksidan yang dapat melindungi hati Anda. Contohnya, nikmati secangkir kopi hitam tanpa gula di pagi hari.

2. Tambahkan buah beri dalam sarapan atau camilan Anda - Blueberry, cranberry, atau stroberi bisa menjadi tambahan yang lezat dan sehat untuk sarapan oatmeal atau yogurt Anda. Buah beri mengandung antosianin yang baik untuk kesehatan hati.

Buah beri mengandung antosianin yang baik untuk kesehatan hati.

3. Konsumsi sayuran cruciferous secara teratur - Usahakan untuk mengonsumsi brokoli, kubis, atau kembang kol setidaknya 2-3 kali seminggu. Anda bisa mengukusnya, merebusnya, atau menambahkannya ke dalam tumisan.

Anda bisa mengukusnya, merebusnya, atau menambahkannya ke dalam tumisan.

4. Gunakan minyak zaitun sebagai pengganti minyak goreng biasa - Minyak zaitun mengandung lemak sehat yang baik untuk jantung dan hati. Gunakan minyak zaitun extra virgin untuk menumis atau sebagai dressing salad.

Gunakan minyak zaitun extra virgin untuk menumis atau sebagai dressing salad.

5. Batasi konsumsi alkohol dan makanan olahan - Alkohol dan makanan olahan tinggi gula dan lemak jenuh dapat membebani hati Anda. Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan makanan cepat saji.

Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan makanan cepat saji.

6. Perbanyak minum air putih - Air putih membantu menjaga hidrasi dan membantu hati dalam proses detoksifikasi. Usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih sehari.

Usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih sehari.

Apakah benar kopi bisa membantu mencegah penyakit hati, menurut Bapak Budi?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi klinis, "Penelitian memang menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara moderat dapat menurunkan risiko penyakit hati kronis. Kandungan antioksidan dalam kopi dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Namun, perlu diingat bahwa kopi bukanlah pengganti pengobatan medis dan sebaiknya dikonsumsi tanpa gula atau pemanis buatan."

Benarkah jeruk bali bisa memperlambat fibrosis hati, seperti yang didengar oleh Ibu Ani?

Menurut Prof. Dr. Bambang Susilo, seorang spesialis penyakit dalam, "Jeruk bali mengandung antioksidan naringenin dan naringin yang memiliki efek antiinflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan ini dapat membantu memperlambat perkembangan fibrosis hati. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jeruk bali dalam jumlah banyak, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu."

Apakah semua jenis kacang-kacangan baik untuk kesehatan hati, seperti yang ditanyakan oleh Mas Joko?

Menurut Chef Renata Moeloek, seorang ahli kuliner dan gaya hidup sehat, "Secara umum, kacang-kacangan memang baik untuk kesehatan karena mengandung lemak sehat, protein, dan serat. Namun, sebaiknya pilih kacang-kacangan yang tidak diproses dengan tambahan garam atau gula berlebihan. Kacang almond, walnut, dan kacang mete adalah pilihan yang baik untuk camilan sehat."

Bagaimana cara terbaik mengonsumsi brokoli agar manfaatnya maksimal untuk hati, menurut Mbak Rina?

Menurut Jillian Tirtodipuro, seorang influencer kesehatan, "Brokoli paling baik dikonsumsi dengan cara dikukus atau ditumis sebentar agar nutrisinya tidak hilang. Hindari merebus brokoli terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineralnya. Anda juga bisa menambahkan brokoli ke dalam sup atau salad untuk variasi."