Mengenal The House of Raminten, Restoran Keluarga Legendaris Jogja Milik Hamzah Sulaiman, Pesona Kuliner Tak Terlupakan

Sabtu, 26 April 2025 oleh journal

Mengenang Warisan Hamzah Sulaiman: The House of Raminten, Restoran Legendaris Yogyakarta

Dunia kuliner dan seni Yogyakarta berduka. Hamzah Sulaiman, pendiri The House of Raminten, restoran legendaris yang telah menjadi ikon kota Yogyakarta, meninggal dunia pada Kamis (24/4/2025). Beliau meninggalkan warisan yang kaya, sebuah perpaduan unik antara cita rasa tradisional Jawa dan atmosfer budaya yang memikat.

Berawal dari sebuah kedai jamu sederhana yang menyajikan minuman tradisional seperti kunir asem, beras kencur, dan jamu untuk kolesterol serta asam urat pada 26 Desember 2008, The House of Raminten berkembang menjadi destinasi kuliner favorit keluarga. Suasana hangat dengan dominasi elemen kayu, aroma dupa yang menenangkan, dan sentuhan dekorasi klasik Jawa menciptakan pengalaman bersantap yang tak terlupakan.

Pesona Klasik Jawa di The House of Raminten

The House of Raminten bukan sekadar restoran, melainkan sebuah panggung seni dan budaya. Koleksi barang antik, dinding berukir khas Jawa, dan patung ikonik Raminten menyambut para pengunjung. Alunan gamelan Jawa yang merdu mengiringi para pelayan berbusana tradisional menyajikan hidangan khas Jawa, mulai dari bakmi jawa, rantang wiwit, rawon, hingga kudapan ringan seperti sego kucing. Jangan lewatkan pertunjukan tari klasik setiap Jumat pukul 10.00 pagi.

Sego Kucing: Kelezatan Sederhana yang Menggugah Selera

Salah satu daya tarik The House of Raminten adalah sego kucingnya yang legendaris. Dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 8.000, sego kucing dengan lauk sederhana seperti tempe orek, ikan teri, dan sambal menjadi favorit banyak orang. Tak heran jika antrian panjang sering terlihat di restoran yang berlokasi di Jalan Faridan M Noto Nomor 7, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta, dan buka dari pukul 09.00 hingga 00.00 WIB ini.

Kisah di Balik Nama Raminten

Nama Raminten bukanlah sekadar nama. Ia merupakan cerminan dari perjalanan hidup Hamzah Sulaiman. Berasal dari dunia seni peran, Hamzah memerankan tokoh Raminten, seorang perempuan Jawa sepuh yang anggun dan pandai menari serta menyanyikan lagu-lagu Jawa, dalam pertunjukan ketoprak dan wayang orang. Nama ini pun melekat pada dirinya dan menjadi inspirasi bagi nama restorannya.

Parjirono Wijoyo, dari Tim Pengembangan Hamzah Batik, menjelaskan bahwa nama Raminten berasal dari frasa "ras pinten" yang berarti "tidak seberapa," merefleksikan kesederhanaan dan semangat untuk selalu berbuat baik.