Ketahui Ciri,Ciri Ibu yang Anaknya Diprediksi Tumbuh Pintar Menurut Ahli, Ini Tandanya sejak Dini jadi kebanggaan keluarga

Selasa, 13 Mei 2025 oleh journal

Ketahui Ciri,Ciri Ibu yang Anaknya Diprediksi Tumbuh Pintar Menurut Ahli, Ini Tandanya sejak Dini jadi kebanggaan keluarga

Ciri-Ciri Ibu yang Anaknya Berpotensi Tumbuh Pintar, Menurut Ahli

Ilustrasi: Ibu dan anak. (Sumber: Pixabay)

Jakarta - Pernahkah Anda bertanya-tanya, faktor apa saja yang memengaruhi kecerdasan seorang anak? Ternyata, peran seorang ibu sangat signifikan dalam perkembangan kognitif anak, terutama di masa-masa awal pertumbuhannya. Hal ini diungkapkan oleh Curtis Dunkel, seorang peneliti independen sekaligus pakar psikologi dari Universitas Western Illinois.

Dalam studinya yang berjudul "Dukungan Ibu Dapat Membuat Kecerdasan Umum Anak Terprediksi," Dunkel menganalisis data dari Early Head Start Research and Evaluation Study (EHSRE) yang melibatkan lebih dari seribu anak dengan latar belakang ras, jenis kelamin, dan karakter yang beragam. Studi ini menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua, khususnya ibu, dalam memfasilitasi perkembangan anak.

Hasil analisis menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh menjadi cerdas cenderung memiliki ibu yang suportif dan selalu memberikan dukungan. Data EHSRE, yang dikumpulkan dari tahun 1996 hingga 2010, menyoroti korelasi yang kuat antara dukungan ibu dan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif ini mencakup penguasaan kosakata, pemahaman bahasa, kemampuan motorik, dan perkembangan mental secara keseluruhan.

Anak-anak yang mendapatkan dukungan penuh dari ibu mereka cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. Menariknya, korelasi ini tetap signifikan bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain, termasuk tingkat kecerdasan sang ibu. Artinya, dukungan yang diberikan ibu memiliki dampak tersendiri terhadap perkembangan kognitif anak.

Meskipun demikian, Dunkel menekankan bahwa pengaruh ini cenderung memudar seiring bertambahnya usia. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini hilang pada masa dewasa sehingga sebagian besar perbedaan kecerdasan pada orang dewasa disebabkan oleh genetika," jelasnya. Dengan kata lain, dukungan ibu mungkin tidak terlalu berpengaruh pada individu berusia 40 tahun, namun tetap krusial dalam membentuk fondasi kecerdasan anak di masa-masa awal kehidupannya.

Pengaruh ibu terhadap kecerdasan anak erat kaitannya dengan lingkungan awal tempat anak tumbuh. Dunkel menjelaskan fenomena ini dengan istilah "efek Wilson" atau peningkatan heritabilitas. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda karena tumbuh dan berkembang di lingkungan yang berbeda pula. Ibu yang suportif menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kognitif anak.

Dukungan ibu juga mempermudah anak untuk tertarik dan responsif terhadap upaya orang tua dalam merangsang pemikiran mereka. Anak yang merasa didukung cenderung lebih terbuka terhadap pembelajaran dan eksplorasi.

Para ahli juga menyoroti faktor temperamen anak. Meskipun temperamen anak dapat memengaruhi sejauh mana dukungan ibu berdampak pada kecerdasan umum, pengaruh dukungan ibu tetap signifikan. Artinya, meskipun temperamen anak dapat menjadi faktor penentu, dukungan ibu tetap memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan anak.

Moms, ingin si kecil tumbuh pintar dan cerdas? Ternyata, dukungan yang kita berikan sebagai ibu punya peran besar lho! Yuk, simak beberapa tips praktis berikut ini untuk memaksimalkan potensi kecerdasan anak:

1. Ciptakan Lingkungan yang Kaya Stimulasi - Sediakan buku-buku yang menarik, mainan edukatif, dan ajak anak bermain di alam terbuka. Lingkungan yang kaya stimulasi merangsang otak anak untuk terus berkembang.

Contohnya, daripada hanya menonton TV, coba ajak anak membaca buku cerita bergambar bersama.

2. Jalin Komunikasi yang Efektif - Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian, ajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran, dan berikan pujian atas usaha yang dilakukannya. Komunikasi yang efektif membangun kepercayaan diri dan memotivasi anak untuk belajar.

Misalnya, saat anak bercerita tentang pengalamannya di sekolah, jangan hanya bertanya "Bagaimana tadi di sekolah?", tapi coba tanya "Apa hal paling menarik yang kamu pelajari hari ini?".

3. Berikan Dukungan Emosional - Tunjukkan kasih sayang, empati, dan dukungan saat anak menghadapi kesulitan. Dukungan emosional membantu anak merasa aman dan nyaman untuk bereksplorasi dan belajar.

Contohnya, saat anak gagal dalam suatu tugas, jangan langsung memarahinya. Berikan semangat dan bantu dia mencari solusi untuk memperbaiki kesalahannya.

4. Ajak Anak Berpartisipasi dalam Kegiatan Sehari-hari - Libatkan anak dalam kegiatan rumah tangga seperti memasak, berkebun, atau membersihkan rumah. Kegiatan ini melatih keterampilan motorik, problem solving, dan tanggung jawab anak.

Misalnya, minta anak membantu mencuci sayuran atau menata meja makan. Selain melatih keterampilan, kegiatan ini juga meningkatkan bonding antara ibu dan anak.

5. Prioritaskan Waktu Berkualitas Bersama Anak - Sisihkan waktu khusus setiap hari untuk bermain, membaca, atau sekadar mengobrol dengan anak tanpa gangguan. Waktu berkualitas membangun hubungan yang kuat dan memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berkembang.

Contohnya, matikan TV dan gadget saat makan malam bersama keluarga, dan gunakan waktu tersebut untuk saling berbagi cerita dan pengalaman.

Apakah benar dukungan ibu adalah satu-satunya faktor penentu kecerdasan anak, menurut pendapat Rina?

Menurut Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. (Kak Seto), psikolog anak terkemuka, "Dukungan ibu memang sangat penting, tetapi bukan satu-satunya faktor. Genetika, lingkungan, dan pola asuh secara keseluruhan juga berperan. Yang terpenting adalah menciptakan lingkungan yang positif dan stimulatif bagi anak."

Jika saya merasa kurang memberikan dukungan yang cukup selama ini, apakah masih ada harapan bagi kecerdasan anak saya, menurut penjelasan Budi?

Menurut Najelaa Shihab, seorang praktisi pendidikan dan pendiri Keluarga Kita, "Tidak ada kata terlambat. Mulailah memberikan dukungan sekarang. Fokus pada membangun komunikasi yang baik, memberikan stimulasi yang tepat, dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak. Perubahan kecil pun bisa memberikan dampak yang besar."

Apakah dukungan ibu lebih penting daripada dukungan ayah dalam perkembangan kecerdasan anak, menurut pandangan Santi?

Menurut Mona Ratuliu, seorang aktris dan influencer parenting, "Keduanya sama-sama penting! Dukungan ibu dan ayah memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi. Ayah juga perlu terlibat aktif dalam mendampingi dan mendukung perkembangan anak. Kerja sama yang baik antara ibu dan ayah akan memberikan dampak positif yang optimal bagi anak."

Bagaimana jika saya seorang ibu bekerja dan memiliki waktu yang terbatas untuk mendampingi anak, apakah ini akan berdampak negatif pada kecerdasan anak saya, menurut pendapat Anton?

Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., seorang psikolog anak dan keluarga, "Kuantitas waktu memang penting, tetapi kualitas waktu jauh lebih penting. Manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk berinteraksi dengan anak. Fokus pada membangun hubungan yang erat dan memberikan dukungan yang tulus. Yang terpenting adalah anak merasa dicintai dan dihargai."