Ketahui Usulan Kontroversial, Danantara Pertimbangkan Cadangan Bitcoin, Bagaimana Tanggapan OJK? Sinyal Pasar Terkini
Jumat, 9 Mei 2025 oleh journal
Danantara Diusulkan Punya Cadangan Bitcoin, OJK Buka Suara
Foto: Danantara Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Jakarta, CNBC Indonesia — Usulan agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mempertimbangkan Bitcoin sebagai salah satu cadangan strategisnya ternyata menarik perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bagaimana tanggapan regulator pasar modal ini?
Hasan Fawzi, Dewan Komisioner OJK yang mengawasi pasar kripto, menyatakan bahwa pihaknya menghargai ide tersebut. Hal ini diungkapkannya saat Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) April 2025, Jumat (9/5/2025).
"Kami sangat mengapresiasi usulan inovatif yang datang dari salah satu pelaku usaha pedagang aset keuangan digital domestik. Usulan ini terkait keinginan agar Danantara mempertimbangkan kepemilikan cadangan Bitcoin, bukan hanya sebagai diversifikasi aset, tetapi juga sebagai upaya memperkuat nilai tukar rupiah," ujarnya.
Menurutnya, ide ini mencerminkan antusiasme para pelaku perdagangan aset kripto di Indonesia.
"Kami melihat usulan ini sebagai wujud antusiasme industri aset keuangan digital dan kripto nasional untuk mengajak sebanyak mungkin pihak berkontribusi dalam pengembangan ekosistem keuangan digital nasional," lanjutnya.
Meski demikian, Hasan Fawzi menekankan pentingnya kehati-hatian jika usulan tersebut ingin direalisasikan.
"Tentu saja, Danantara sebagai badan pengelola investasi negara memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola kekayaan negara dengan prinsip kehati-hatian yang utama," tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, hingga akhir April 2025, tiga bank BUMN telah mencairkan dividen. Danantara, sebagai pemegang saham seri B, juga menerima bagian dividen sesuai porsinya.
Total dividen yang diperoleh Danantara dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai hampir Rp60 triliun. Rinciannya adalah:
- Dividen dari BRI: Rp 27,68 triliun (termasuk dividen interim Rp 10,88 triliun)
- Dividen dari Bank Mandiri: Rp 22,62 triliun
- Dividen dari BNI: Rp 8,37 triliun (bagian dari total dividen tunai BNI Rp 13,95 triliun atau Rp 374 per saham)
Selain itu, MIND ID juga melaporkan dividen sebesar Rp 11,2 triliun. Seluruh nilai ini masuk ke kas negara karena 100% saham perusahaan holding pertambangan mineral dan batu bara (minerba) ini dimiliki pemerintah dan berada di bawah Danantara atau PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), perusahaan induk (holding) operasional Danantara.
Sementara itu, beberapa perusahaan BUMN besar seperti Telkom Indonesia, Pertamina, dan PLN belum mengumumkan pembagian dividen.
Dengan asumsi konservatif bahwa ketiga perusahaan tersebut membagikan dividen dengan jumlah yang sama seperti tahun lalu, total dividen yang akan diterima Danantara dari tujuh BUMN besar tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 97 triliun.
Investasi memang menarik, tapi jangan sampai salah langkah ya! Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar investasi kamu makin aman dan menguntungkan:
1. Kenali Profil Risiko Kamu - Sebelum mulai investasi, penting banget untuk tahu seberapa besar risiko yang bisa kamu tanggung. Apakah kamu tipe yang berani ambil risiko tinggi untuk potensi keuntungan besar, atau lebih nyaman dengan investasi yang aman meskipun keuntungannya lebih kecil? Misalnya, kalau kamu masih muda dan punya penghasilan stabil, mungkin bisa lebih berani ambil risiko. Tapi kalau sudah mendekati masa pensiun, sebaiknya pilih investasi yang lebih konservatif.
2. Diversifikasi Investasi - Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang! Artinya, jangan investasikan semua uang kamu hanya pada satu jenis aset. Sebar investasi kamu ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti. Dengan begitu, kalau salah satu investasi merugi, kerugiannya tidak akan terlalu besar karena masih ada investasi lain yang bisa menutupi.
3. Lakukan Riset Mendalam - Jangan asal ikut-ikutan teman! Sebelum berinvestasi pada suatu aset, lakukan riset mendalam tentang perusahaan atau instrumen tersebut. Pelajari laporan keuangannya, prospek bisnisnya, dan faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi kinerjanya. Misalnya, kalau mau investasi saham, cari tahu dulu bagaimana kinerja perusahaan tersebut selama beberapa tahun terakhir.
4. Tentukan Tujuan Investasi yang Jelas - Apa yang ingin kamu capai dengan investasi? Apakah untuk dana pensiun, membeli rumah, atau biaya pendidikan anak? Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih mudah menentukan jenis investasi yang sesuai dan jangka waktu investasi yang optimal. Misalnya, kalau untuk dana pensiun, kamu bisa memilih investasi jangka panjang yang memberikan imbal hasil stabil.
5. Manfaatkan Teknologi dan Informasi - Sekarang ini, informasi tentang investasi sangat mudah diakses melalui internet. Manfaatkan berbagai platform online untuk memantau perkembangan pasar, mendapatkan rekomendasi investasi, dan mengelola portofolio investasi kamu. Tapi ingat, selalu saring informasi dengan bijak dan jangan mudah percaya dengan berita hoax.
6. Evaluasi Portofolio Secara Berkala - Pasar investasi selalu berubah. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi portofolio investasi kamu secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setiap tahun. Apakah investasi kamu masih sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu? Jika tidak, lakukan penyesuaian yang diperlukan.
Apakah benar Danantara akan punya cadangan Bitcoin, menurut pendapat Bambang?
Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, seorang ekonom terkemuka, "Usulan ini perlu dikaji secara mendalam. Bitcoin memiliki volatilitas yang tinggi, sehingga perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas keuangan negara jika menjadi bagian dari cadangan strategis."
Bagaimana pendapat Ibu Susi Pudjiastuti tentang usulan ini?
Ibu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, berpendapat, "Kita harus berani mencoba hal baru, tapi jangan sampai gegabah. Bitcoin bisa jadi peluang, tapi juga bisa jadi risiko. Yang penting, kita harus punya strategi yang matang dan mitigasi risiko yang baik."
Apa kata Pak Joko Anwar mengenai kemungkinan Danantara investasi di Bitcoin?
Sutradara film terkenal, Joko Anwar, berkomentar, "Sebagai orang kreatif, saya selalu mendukung inovasi. Tapi dalam hal investasi, apalagi yang melibatkan uang negara, harus sangat hati-hati. Kita perlu ahli yang benar-benar paham tentang Bitcoin untuk memberikan masukan yang tepat."
Menurut pandangan Mbak Najwa Shihab, apakah ide ini layak dipertimbangkan?
Jurnalis senior, Najwa Shihab, menyatakan, "Usulan ini menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. Kita perlu mendengar pendapat dari berbagai pihak, termasuk para ahli ekonomi, pelaku industri kripto, dan masyarakat umum. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam pengambilan keputusan terkait investasi negara."
Apa saran dari Bapak Chairul Tanjung terkait investasi Danantara di Bitcoin?
Pengusaha sukses, Chairul Tanjung, menyarankan, "Diversifikasi itu penting, tapi jangan sampai masuk ke investasi yang kita tidak kuasai. Kalau mau investasi di Bitcoin, Danantara harus punya tim ahli yang benar-benar mengerti seluk-beluknya. Selain itu, pertimbangkan juga regulasi yang berlaku dan potensi risikonya."