Inilah Undur,Undur, Mengenal Lebih Dekat Hewan Unik Ini, Plus Manfaatnya untuk Kesehatan, simak penjelasan lengkapnya disini!
Kamis, 15 Mei 2025 oleh journal
Undur-undur: Si 'Singa Semut', Apa Sebenarnya Hewan Ini dan Apa Manfaatnya?
Pernahkah kamu iseng menjebak undur-undur saat masih kecil? Rasanya seru sekali ya, menunggu mereka keluar dari lubang pasir yang dibuatnya. Tapi, sebenarnya undur-undur itu apa sih? Lebih dari sekadar hewan mainan masa kecil, undur-undur menyimpan cerita menarik dan bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan.
Secara ilmiah, undur-undur dikenal dengan nama Myrmeleon sp., yang berasal dari bahasa Latin "myrmex" (semut) dan "leon" (singa". Makanya, dalam bahasa Inggris, mereka disebut "antlion larvae" atau larva singa semut. Bentuknya memang mirip kutu, tapi jangan salah, hewan kecil ini punya peran penting dalam ekosistem dan dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Sebelum membahas lebih jauh soal manfaatnya, yuk kita kenalan lebih dekat dengan undur-undur!
Mengenal Lebih Dekat Si Predator Kecil Undur-undur
Undur-undur sebenarnya bukan serangga dewasa, melainkan larva dari serangga ordo Neuroptera dan famili Myrmeleontidae. Mereka adalah fase sebelum menjadi serangga dewasa bersayap jala yang cantik. Jadi, undur-undur yang sering kita lihat itu sebenarnya masih "bayi"!
Menurut Missouri Department of Conservation, larva undur-undur memiliki tubuh oval, gemuk, pipih, lunak, dengan perut bersegmen dan enam kaki. Warnanya biasanya cokelat tanah dengan bintik-bintik. Yang paling khas dari undur-undur adalah kepalanya yang dilengkapi dengan capit besar.
Capit inilah yang menjadi senjata utama undur-undur. Mereka adalah predator ganas bagi semut dan serangga kecil lainnya. Undur-undur akan bersembunyi di dalam lubang pasir yang dibuatnya, menunggu mangsa yang malang terperosok masuk. Begitu ada serangga yang terjatuh, capitnya akan langsung menyergap!
Setelah menjadi serangga dewasa, kehidupan undur-undur sangat berbeda. Mereka hanya makan nektar atau serbuk sari dan hidupnya pun singkat, hanya sekitar satu bulan. Bandingkan dengan kura-kura yang bisa hidup puluhan tahun!
Undur-undur dewasa akan bertelur di tanah berpasir. Telur menetas menjadi larva kecil, yaitu undur-undur yang kita kenal. Larva ini kemudian menggali lubang pasir menggunakan bagian belakang tubuhnya (abdomen) yang berfungsi seperti bor. Di dalam lubang itulah mereka tinggal dan makan dengan rakus, sambil berganti kulit beberapa kali. Ketika tiba waktunya, undur-undur akan berubah menjadi pupa (kepompong) berbentuk bundar. Setelah sekitar satu bulan, antlion dewasa akan keluar dari kepompong dan muncul ke permukaan.
Ironisnya, undur-undur yang ganas saat menjadi larva, menjadi makhluk yang tidak berdaya saat dewasa. Sebelum mati karena usia atau dimangsa burung, mereka harus berjuang untuk kawin dan bertelur.
Urban Ecology Center mencatat bahwa ada lebih dari 2.000 spesies larva antlion di seluruh dunia. Mereka bisa ditemukan di berbagai habitat, mulai dari pantai, hutan berpasir, hingga lahan pertanian.
Benarkah Undur-undur Bermanfaat untuk Kesehatan?
Di Indonesia, banyak orang mengonsumsi undur-undur karena dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Mereka memakannya mentah, dikeringkan, atau dijadikan serbuk/kapsul. Tapi, benarkah undur-undur punya khasiat?
Menurut artikel ilmiah dari Repository Universitas Jember berjudul 'Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) Sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus' oleh Mia Roosmalisa Dewi, undur-undur darat mengandung zat bernama sulfonylurea. Zat ini berperan penting dalam melancarkan kinerja pankreas untuk memproduksi insulin.
Insulin dibutuhkan untuk menurunkan kadar gula darah. Jadi, mengonsumsi undur-undur bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes. Baik obat diabetes melitus maupun undur-undur, sama-sama mengandung sulfonylurea yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa cara mengonsumsi undur-undur untuk mengatasi diabetes melitus antara lain:
- Memasukkan undur-undur mentah ke dalam kapsul.
- Menelan undur-undur hidup-hidup, 3 ekor sekaligus, dua kali sehari. Jika kadar gula darah turun, dosis bisa dikurangi menjadi 3 ekor sehari.
- Mengkonsumsi 3 ekor undur-undur hidup pada pagi dan sore hari, disertai dengan makan 2 siung bawang putih tunggal pada pagi, siang, dan sore hari.
Selain itu, dalam Journal of Halal Product and Research berjudul 'Ethnozoologi Masyarakat Suku Jerieng dalam Memanfaatkan Hewan Sebagai Obat Tradisional yang Halal' oleh Yola Nazelia Nukraheni dkk, undur-undur juga dimanfaatkan sebagai obat penyakit kuning dan maag. Namun, perlu diingat bahwa kehalalan konsumsi undur-undur perlu dipertimbangkan.
Penting untuk dicatat bahwa efek kesehatan dari undur-undur belum terbukti secara ilmiah. Jika kamu tertarik untuk mencoba, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
Itulah sekilas tentang undur-undur dan manfaat kesehatannya. Semoga menambah wawasanmu ya!
Tertarik mencoba khasiat undur-undur? Sebelum itu, yuk simak beberapa tips penting agar konsumsinya aman dan bijak:
1. Konsultasikan dengan Dokter - Ini adalah langkah paling penting sebelum mengonsumsi undur-undur untuk tujuan pengobatan. Dokter bisa memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatanmu dan potensi interaksi dengan obat lain yang sedang kamu konsumsi.
Contohnya, jika kamu menderita diabetes dan sedang mengonsumsi obat penurun gula darah, dokter akan membantu menyesuaikan dosis agar tidak terjadi efek samping yang merugikan.
2. Pastikan Kebersihan dan Keamanan Undur-undur - Dapatkan undur-undur dari sumber yang terpercaya dan pastikan mereka bersih dari kotoran atau kontaminasi lainnya. Undur-undur yang hidup di lingkungan yang kotor berpotensi membawa bakteri atau parasit yang berbahaya.
Sebaiknya, beli undur-undur dari peternak atau penjual yang memang khusus membudidayakannya. Hindari mengambil undur-undur langsung dari alam, karena kita tidak tahu kondisi lingkungannya.
3. Mulai dengan Dosis Rendah - Jika dokter mengizinkan, mulailah dengan mengonsumsi undur-undur dalam jumlah kecil. Perhatikan reaksi tubuhmu setelah mengonsumsinya. Jika muncul efek samping seperti mual, pusing, atau reaksi alergi, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Misalnya, mulai dengan 1 ekor undur-undur per hari, lalu tingkatkan secara bertahap jika tidak ada efek samping.
4. Perhatikan Efek Samping dan Interaksi Obat - Konsumsi undur-undur berpotensi menimbulkan efek samping atau berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan, beri tahu dokter sebelum mencoba undur-undur.
Contohnya, undur-undur mungkin memiliki efek samping yang sama dengan obat penurun gula darah. Jika dikonsumsi bersamaan, bisa menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
Apa kata Dokter Budi mengenai efektivitas undur-undur untuk diabetes?
Menurut Dokter Budi, seorang ahli penyakit dalam, "Meskipun ada penelitian yang menunjukkan adanya kandungan sulfonylurea dalam undur-undur, efektivitasnya sebagai obat diabetes masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebaiknya, jangan menggantungkan harapan sepenuhnya pada undur-undur dan tetap konsultasikan dengan dokter untuk penanganan diabetes yang tepat."
Apakah aman mengonsumsi undur-undur mentah menurut pendapat Ibu Ani?
Ibu Ani, seorang ahli gizi, berpendapat, "Mengkonsumsi undur-undur mentah memiliki risiko kontaminasi bakteri atau parasit. Sebaiknya, undur-undur diolah terlebih dahulu dengan cara direbus atau dikeringkan untuk meminimalkan risiko tersebut. Pastikan juga sumber undur-undur terpercaya dan higienis."
Bagaimana pandangan Ustadz Ahmad tentang hukum mengonsumsi undur-undur?
Ustadz Ahmad, seorang tokoh agama, menjelaskan, "Hukum mengonsumsi undur-undur masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagian memperbolehkan karena dianggap tidak menjijikkan dan memiliki manfaat, sementara sebagian lain mengharamkan karena termasuk hewan yang dianggap kotor. Sebaiknya, pertimbangkan dengan matang sebelum mengonsumsinya dan berkonsultasi dengan ulama yang terpercaya."
Apa saran dari Mbak Rina, seorang herbalis, terkait dosis konsumsi undur-undur?
Menurut Mbak Rina, seorang herbalis, "Jika ingin mencoba undur-undur sebagai pengobatan alternatif, mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan reaksi tubuh. Jangan langsung mengonsumsi dalam jumlah banyak. Lebih baik konsultasikan dengan herbalis atau dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat dan aman."
Apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai menurut pendapat Pak Joko?
Pak Joko, seorang praktisi kesehatan tradisional, mengingatkan, "Beberapa orang mungkin alergi terhadap undur-undur. Jika setelah mengonsumsi undur-undur muncul gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau sesak napas, segera hentikan konsumsi dan cari pertolongan medis. Perhatikan juga jika ada gangguan pencernaan setelah mengonsumsinya."